Selasa, 06 Maret 2012

Menggapai Matahari, menerjang Pelangi

  

Sinat matahari bersinar dari ufuk timur dan memecah kesegala arah dan awan-awan kecil yang berarak seolah melintas dihadapan sang Dewa pagi menjadikannya indah.Ya keindahan dipagi minggu Felda Umas Tawau Sabah (Malaysia ) .Sementara itu Pelangi pagi membentuk setenga bulatan terbentang diatas rumah penduduk Umas Blog I Felda umas ,sebuah pemukiman yang berada di perkebunan Kelap sawit . Sayup-sayup terdengar siulan burung-burung gereja yang melakukan antraksi dengan memanfaatkan kelincahan tubuh dan kemampuan terbang yang fantastis.

Kebun kelapa sawit yang terbentang ribuan hektar di Utara Tawau itu sebenarnya milik pemerintah Malaysia seperti BUMN di Indonensia . Bedanya di Malaysia kebun kelapa sawit ini dikelola dengan menajemen handal dan dengan sistem tertentu yang menjadikan pengelola kelapa sawit yang semuanya warga Malaysia menjadi makmur .Tiap pekerja di Felda mengelola 15 Hektar Sawit serta dukungan perumahan dan kemudahan mendapatkan kendaraan.Makanya jangan heran sekitar 200 pekerja di Felda yang biasa disebut dinegri jiran itu dengan dengan nama PENEROKA makmur bukan kepalang .Rumah Modern dengan nilai 200 juta sampai 5000 juta berseleweran di pemukiman ditengah kebun sawit itu.Tiap rumah memilki sedikitnya 2 mobil dan di dikung 1 sampai 2 motor roda dua.

Nah....diujung pemukiman warga atau di Selatan jalan utama pekerja Felda Umas tawau itu berdir sebuah sekolah yang mirip kandang ayam milik TKI yang bekerja disana.Sekolah ini didirikan beberapa TKI yang peduli dengan pendidikan anak-anak Tki dikawasan perkebunan.Ide mendirikan sekolah yang awalnya mereka sebut dengan nama sekolah darurat Blok 10 karena berada di Blok 10 Felda Umas itu dimulai oleh Ardi salah seorang penanggung jawab pekerja TKI di Blok 10.Ini merupakan respon akan keluhan para TKI yang kesal dengan para anak-anak mereka yang tidak dapat membaca dan berhitung .

Kemudian dilakukan rapat  dengan beberapa orang tua yang se ide dan kemudian dilaporkan ke MandorHamid salah seorang pemilik  kebun diblok 1 tapi selalu dijadikan panutan para TKI .Ini sangat beralasan karena Mandor hamid selalu membantu para TKI  dari Blok mana saja .Dan Mandor Hamid  tidak sungkan membantu keuangan bila dibutuhkan.Jadi Mandor hamid seperti orang tua mereka di perkebunan itu .Tempat mengeluh,tempat minta tolong dan sampai meminta  tempat mengutangpun mereka ke Mandor hamid .
Dan perkiraan mereka bahwa Mandor Hamid mendukung ternyata benar adanya.Mandor Hamid mati-matian meloby pihak Pimpinan Felda umas agar keinginan para TKI dikabulkan  .Dengan berat hati dan sedikit menabrak aturan menejemen Felda menyetujui dengan satu syarat bangunan jangan dibuat permanen tapi sederhana saja .Alasan menejemen Felda belum ada aturan yang membolehkan para TKI memilki sekolah sendiri.
Dan menejemen Felda berjanji akan menjaga kerahasiaan sekolah itu selagi para TKI tidak melanggar kesepakatan yang dibuat.Dan jadilah sekolah darurat Blok 10 yang keberadaannya  jauh didalam perkebunan untuk menjaga kerahasiaan  dan dengan fisik yang sangat sederhana sekali.Ukurannya 4 X10 dengan lantai semen ,dinding kayu dan atap seng.Walau sederhana para TKI sangat berterima kasih dan antusias orang menyekolahka anaknya di sekolah darurat Blok 10 luar biasa .Sekitar 70 anak usia sekolah mendaftar dengan pariasi umur  antara 7 sampai 12 tahun.

Dan pesan pengurus Felda agar  kata cik gu digunakan untuk memanggil seorang pengajar, walau terkesan aneh ditelinga Ardi ia setuju saja yang penting mendirikan sekolah tidak dilarang .Apapun keinginan pejabat di Felda selama hal itu masih positif dan tidak mengganggu proses pendidikan maka ia akan “AMIN”saja  . 

Kemudian bersama Mandor Hamid ia melaporkan sekolah itu ke Konjen Indonesia di Tawau dan sekaligus memohon dukungan .Dan Konjen RI di Tawau merespon dengan memberikan buku-buku sesuai permintaan Ardi .Keinginan Felda menggunakan kata cikgu untuk memanggil seorang gurujuga  tidak dipermasalahkan pihak Konjen.Yang nomor satu anak-anak kita dapat belajar ,dukung Konjen indoneia di Tawau.
Tahun 2002  menjadi sejarah TKI di Felda Umas Tawau karena  saat itulah   anak-anak mereka mengecap bangku sekolah dengan pasilitas apa adanya dan digawangi oleh trio Pahlawan pendidikan para TKI yakni Ardi sebagai kepala sekolah dan di dampingi  oleh Karim serta Apriansyah sebagai guru.




SEKOLAH DARURAT BLOK 10

Ardi menatap anak-anak sekolah Blok 10 yang asik bermain dihalaman sekolah lewat jendela . Sementara Karim dan Apriansyah asik mengobrol di samping sekolah tanpa terganggu dengan teriakan Murid mereka . Ardi teringat saat ia sekolah pondok di    Miftahul Ulum,desa Kintap Tanah Laut Kalsel.Pemimpin pondok Tuan guru Anang Zuhri yang biasa dipanggil Abah Anang punya semboyan yang selalu diucapkannya kepada para santri dan tertulis besar-besar di depan ponpes miftahul Ulum “Hari-hari adalah lahan dan barangsiapa menanam di dalamnya maka dia akan panen. Pepatah ini menjadi ruh para santri untuk selalu berbuat yang terbaik dalam mengarungi hidup ini.
Makanya ketika ada tawaran untuk menajdi TKI  disalah satu koran nasional ia langsung mendaftar . Saat itu ia berfikir bahwa tidak harus semua lulusan pondok harus jadi ustaz dan ia memutuskan menjadi TKI dan bekerja di perkebunan kelapa sawit.Awalnya nilai gaji yang lumayan besar bila dihitung dengan nilai rupiah yang menggodanya tapi dalam perjalannya jiwa seorang pendidik membayangi perjalannya di negri para Sultan itu.Apa lagi ia melihat secara langsung keberadaan TKI yang berpendidikan rendah dan kadang ada yang buta huruf alias tidak pernah bersekolah   .Demikian juga anak-anak TKI yang jumlahnya  puluhan ribu dengan keadaan tidak berpendidikan ,ini sangat berbahaya untuk masa depan mereka .
 Dan salah satu faktor penggugah ia untuk mati-matian merealisasikan idenya membangun sekolah di Perkebunan itu  adalah faktor tersebut serta  Plang besar yang tertulis di depan Ponpes saat ia mondok dulu. Hari-hari adalah lahan dan barangsiapa menanam di dalamnya maka dia akan panen.Seperti kata gurunya itu bahwa bila hari-hari ditanami dengan kebaikan alias dihabiskan dengan perkara yang bermanfaat  maka pada suatu saat  akan terjadi panen kebaikan pula,demikian juga sebaliknya.Bila hari-hari di hiasi dengan  keburukan  maka panen keburukan pula yang terjadi.
Ardi melihat Wahid salah satu siswa terbaik di sekolah itu dengan tatapan lurus dan terkesan berfikir keras.Wahid ini sangat pintar kecepatannya  menangkap pelajaran  melebihi kawan-kawannya di sekolah Blok 10 itu.Malahan menurut Ardi kemampuannya setara dengan anak kelas  5 SD.Ia tidak perlu dua kali mengajari Wahid rumus-rumus  matematika. Ia langsung paham dan mampu mengembangkannya sendiri.Demikian juga kemampuan membacanya  yang sangat lancar padahal Wahid baru 8  bulan mengecapi pendidikan di perkebunan itu.
Keberadaan Wahid dan kemampuannya itu  kadang membuat Ardi  sedih  dan memancing ia untuk berbuat sesuatu.Ya memang ia harus berbuat sesuatu untuk anak-anak TKI sekolah darurat Blok 10 dan kususnya Wahid yang  jenius.Kalau mereka semua terpendam saja di perkebunan ini  maka akan sia –sia pendidikan yang mereka usahakan  dengan susah payah dan lenyap pula bakat jenius Wahid.    
Sambi berfikir berlahan ia melangkah menuju ketempat karim dan apriasyah dn melemparkan senyum khas seorang ardi  ,bersahabat dan  enak dipandang.
“lagi mikir apa “ucap ardi sambil menepuk pundak Karim dengan logat Melayu Sabah
“  ini  cik gu Ardi ,fikir tentang anak-anak kita nih”balas Karim sambil menyapu pandangannya ke arah para murid sekolah darurat Blok 10.
“sekarangkan mereka ni masih ditahun pertama dan kita mesti fikir langah kedepan agar pendidikan mereka tidak berhenti smapi dengan membaca dan menulis”sambungnya lagi sambil menunggu reaksi  diwajah Ardi.
“aku juga berfikir seperti itu  cikgu “balas Ardi sambil menatap satu persatu wajah teman seperjuangannya itu .   
“kita tidak boleh hanya sebatas mengajari mereka tunjuk ajar (mengajar) seperti nih...?kita kena berjuang lagi agar status mereka nih sama dengan sekolah lain yang ada di Indonesia “
Kedua sahabat seperjuangannya itu menatap lekat wajah Ardi ada tekat disana dan ada rasa optimis  yang mewarnai kalimatnya.Selama ini mereka mengenal Ardi sebagai seorang yang tangguh dalam berbagai hal.Tekatnya kuat dan pendiriannya tegas dan yang hebatnya ia tidak mudah berubah.Ketika saat ia menceritakan ide hendak mendirikan sekolah di kawasan perkebunan itu mereka yakin hal itu pasti wujut,karena karakter Ardi yang pantang menyerah tadi.     Nah..ketika ia melontarkan hendak mensejajarkan anak-anak TKI yang belajar di Blok 10 dengan anak-anak yang sekolah di indoensia mereka optimis hal itu pasti diperjuangkan Ardi.
“kira-kira apa rencan cikgu “tanya Apriansyah  sambil melirik ke arah ardi dan karim secara bergantian .
Ardi menarik napas panjang dan matanya menatap ke atas seolah-olah melihat sesuatu disana,Kepalanya mengangguk-angguk kecil kemudian melingkar kedua tanganya kebelakang tubuhnya .
“2 hari lagi aku akan jawab pertanyaan itu”balas ardi sambil mengembangkan senyumnya yang sangat menarik.Kedua temannya inipun tersenyum dan melontarkan kalimat serempak “kita pasti bisa “


RUMAH PANJANG


Dua buah rumah panggung panjang dengan ukuran 10 X 25 Meter  dan dibentuk berpetak-petak mirip rumah sewa di Indonesia. Inilah rumah TKI Blok 10 walau sederhana tapi terlihat sangat rapi dan dihalamannya terlihat sebuah warung kecil serta taman bunga  yang tersusun rapi.Ada juga tempat bermain yang terbuat dari alat sederhana seperti ayunan dan ada Ban yang disusun berlapis 5 dimana anak-anak di rumah panjang itu sering bermain disitu.
Di sudut kanan  rumah ada sebuah bangku dengan ukuran besar yang biasa diduduki para TKI bila sedang istirahat kerja.Tapi kali ini yang duduk disitu ada Wahid siswa terpintar di Bloka 10 ,Mahmud dan Walijo.
“Hit aku dengar engkau punya cita-cita jadi presdien “tanya Mahmud sambil memainkan sesuatu ditangannya .
“ya lah...jadi presiden itu hebat,dapat bantu orang tua ,dapat beli kereta (mobil )     dan dapat beli rumah besarrr sekali “ jawab Wahid dengan aksen melayu Sabah seraya l membentangkan tangannya seolah menggambarkan betapa besarnya sesuatu yang ia ceritakan itu.
“presiden itu apa hit ? apakah ia seperti kepala kampung “tanya Walijo .Wahid yang masih berumur 11 tahun itu menatap ketas dengan kepala miring seolah berfikir keras .
“seperti itulah ,kepala kampung,kan.....apa yang kepala kampung  cakap orang-orang semua ikut “
“Wuihhh bagus cita-citamu,nanti kalau jadi presiden engkau beli kereta juga ya..? balas Walijo
“sudah tentu ..? dan engku berdua boleh sama ikut “
“engkau pula Mud mau jadi apa bila besar nanti “tanya Walijo kepada Mahmud .
“Kalu aku nak jadi pemain Bola sepak “jawab Mahmud sambil memperagakan pemain bola mengiring dan menendang Bola .
“Hebat.....nanti masuk TV lah...”
“iyelah..akau nak masuk Squad Harimau Malaya “katanya lagi sambil membayangka ia bermain dengan tim kesebelasan Malaysia .
“Kamu pula Jo nak jadi apa “tanya Wahid
“aku nak bantu babapku sajalah..kasian dia bekerja sendiri menjolok (menusuk ) kelapa sawit .Mamaku tidak sempat bantu pula,sibok  memasak.....heheheh”ucapnya  dengan aksen lucu.
“betul juga engku jo,kita kena bantu orang tua yang sudah bertungkus  lumus  ( susah payah) bekerja dari pagi kepetang  ,penat (letih )  pula tu..”sambung Mahmud .
“Hid kalau jadi presiden bisa jugakah engkau bantu babakmu menjolok Sawit “
“akukan presiden ? mana boleh menjolok , aku suruh orang lain saja bantu    babaku .Kepala kampung kita cik Sukri saja tidak  pernah jolok buah  ,apalagi aku presiden ..?
“Jadi ..presdien tidak boleh jolok buah kah......”
“tidak boleh ..? ia bekerja di pejabat (kantor ) punya anak buah banyak...sekali”
“Okelah...ya..?akupun mau jadi presiden ,engkau presiden pertam dan aku presiden ke dua “ sambung Walijo dengan mimik serius.  
“Iyelah...,engkau jo jadi presiden kedua dan Mahmud jadi presiden ketiga.....”ucap Wahid setengah teriak .
“eigh..kalau semua jadi presiden siap pula jadi tukang jolok buah..? tanya Mahmud dengan mimik lucu dan keheranan.
“kita suruh si Syamsul ,si mail dan si Baim saja jolok buahh..?
“hahahahah hebatlah engkau hid “
 Dari samping kiri rumah panjang  muncul  cik gu Karim ia sebenarnya dari tadi mendengar pembicaraan ke tiga muridnya sekaligus anak dari temannya di Blok 10. Saat Mahmud mengatakan hendak menjadi pemain bola dan mengimpikan  masuk Timnas Harimau Malaysia ia tersenyum kecil.Bagaimana caranya jadi pemain bola lalu kemudian  ikut Tim Nasional Malaysia kalau ia dan  ayah karim pak  Masdar adalah TKI.Mimpi ditengah hari alias disiang hari   ,jauh panggang dari api atau mirip punguk merindukan bulan,mustahi dan lain sebagainya.
“hai  anak-anak Assalamulaikum ..? sapa karim sambil bergabung dikumpulan tiga sekawan ini .
“Waalaikumsalam ..Hai cik gu karim ..? jawab Wahid sambil bergerak sedikit untuk memberi ruang  kepada cikgu Karim duduk diantara mereka .
“kalian cerita apa tadi..?”tanya cik gu karim sambil menyapu rambu Wahid dan Walijo .
“Ini hah...cerita pasal  cita-cita..?jawab Mahmud cepat
“hoh..baguslah tu..? apa cita-cita kalian ,cerita sedikit ? “tanya cik gu Karim dengan dialeg Melayu semenanjung.
“Kalau akukan..mau jadi presiden cik gu..?jawab Wahid
“hoh..baguslah tu..”
Hah  macam apa pula kau jo..”
“aku .,,? Mau jadi presiden kedua “
“presiden kedua...? Presiden  pertamanya siapa..? “tanya cik gu Karim sambil mengerutkan kening di iringi senyum kecil.
“Wahid ! ,katanya jadi presiden  bisa seperti Kepala Kampung “
“Kepala kampung..?” berkerut dahi  cik gu karim lagi mendengar  jawaban cepat Walijo .
“Iyelah, kepala kampung cik gu..? ,karena kepala kampung tidak perlu jolok buah dan punya  opis (kantor ) besar..”tambahnya lagi dengan nada sedikti lucu ditelinga karim .
“Ada –ada saja kalian ini hah..kamu pula Mud ,mau jadi apa bila besar nanti “
“Pemain Bola sepak ,nanti masuk TV dan bisa masuk Squad Harimau Malaysia  kan..?
“heheheheheh ,hebat.. kamu punya cita-cita ,cik gu sokong kalian “
Karim tersenyun kecut  mendengar ocehan ketiga bocah itu dan fikirannya langsung berkelana .Sangatlah wajar anak-anak bercita-cita tinggi tapi untuk mereka yang berada di Kebun kelapa Sawit milik Kerajaan Malaysia itu apakah wajar berfikiran seperti itu. Status sekolah mereka saja tidak jelas dan merekapun mencipta kurikulum sendiri .Pemicu berdirinya sekolah itu saja hanya di dorong agar anak-anak mereka dapat membaca ,menulis dan berhitung ,habis.
Ide berilyan Ardi hendak mensejajarkan sekolah  blok   10 dengan sekolah yang berada di Indonesia merupakan pemikiran yang mulia.Tapi ide itu menghendaki kerja keras dan pantang mundur  dalam memperjuangkannya.Mudaha-mudahan ide ardi tidak saja melekat di pemikiran tapi ia  bisa wujutkan dengan bentuk fakta ,ya..mudah-mudahan..

 
 

Tukang Kredit    

Walau berada di perkebunan yang dikelilingi ribuan hektar  kelapa sawit keberadaan TKI di rumah panjang tidak asing-asing amat dengan teknologi atau alat penunjang kegiatan dapur para TKI.Karena ada padagang asal Pakistan yang menawarkan segala macam barang yang diperlukan. Mulai dari alat dapur seperti panci,rinjing,setrika sampai kulkas dapat diperoleh para TKI lewat cara kredit.Pedagang asal pakistan sama juga statusnya dengan TKI hanya saja mereka lebih banyak bergerak dibidang perkreditan barang yang biasa disebut  di Malaysia dengan istilah sistem ccm. Kegiatan mereka tiap hari menyebar kesegala  penjuru untuk menawarkan barang mereka.Dan pembayarana juga menggunakan sistem harian.Jadi kalau ada yangmengambil barang dengan jumlah tertentu maka sudah dapat dipastikan ia akan mendapat kunjungan pedagang Pakistan tiap hari untuk membayar.Selisih haraga barang  dengan sistem kredit ala Pakistan memang sangat tinggi.Harga asal 50 ringgi bila dikreditkan menjadi 100 ringgit.
Tapi para TKI tidak memikirkan hal itu yang penting mereka dapat memiliki TV,peralatan dapur dan sepeda motor maka semua dianggap angin lalu saja .Kalau untuk sepeda motor biasanya  majikan yang memberi refrensi apakah layak atau tidak mendapatkan motor.Dan motor hanya dapat digunakan di dalam kebun alasannya simple karena TKI tidak dapat memiliki surta-surat kendaraan.
Dipinggir jalan menuju Blok 112 pedagang Paskistan langganan TKI  Blok 10 sedang menawakan barang d engan beberapa TKI.
“Abang joned,ambillah ini barang ..? harga murah saja..? dan pembayaran awal percuma (gratis )”kata Ahmad Ghulam padagang Pakistan yang selalu mengenakan jubah besar .
“Hah..ini barang bagus kah..? apa tidak  cepar rosak “tanya jonet sambil memegang sebuah tape rocorder bermerek Sanyo.
“Manalah...  abang joned ,ini  barang baguslah....,tidak mahal ..?
“ kalau begitu saya ambil yang ini aja   Ghulam,berap harga”
“inikan harganya 100 Ringgit ,kalau yang satu ini pula 80 Ringgit..,mana satu yang abang suka pe..ambi ( ambi saja ) ’kata Ahmad Ghulam  dengan logat semenanjung “
“  Ini saja murah “ujar Joned sambil menunjuk tape recorder  yang berharga  80 Ringgit’
“Oke ini barangnya..,mou  apa lagi...”tawar ghulam
“sudah lah ghulam  nanti tak larat (mampu ) pula ku membayarnya   “
“tadak lah seperti tu abang ,buah lagi banyak dan duit..juga banyak”rayu Ghulam dengan nada berirama khas India
“SudahLAH  Ghulam ni aja ku ambil” elak jonet  Jonet sambil menyeluk kantungnya dan mengelurakan aung 30 ringgit.
“haiii tadak pakai uang mukalah...ambi saja “
“Iyelah akupun tau itu..? ini untuk 3 bulan   pembayaran ..Ghulam”
Oh..begitukah..heheh  cantek abang  ( hebat) ,kalau begini aku punya pembeli aku suka sangat “Jonet tersenyum melihat respon Ahmad ghulam,Memang pedagang kredir barang asal Pakistan paling hebat merayu,Makayua di kawasan Sabah kususnya tawau hampir mayoritas pedagang keredit berasal dari Paskistan .
Dari arah kiri jalan muncul Makmur Yah Wahid ia berjalan sedikit tergesa dan mendekat kearah Ghulam .
“assalamualaikuk Gulam...lama tak tampak” tegur Makmu
“Waalaikum salam hah  cik makmur ,mau ambil barang lagikah..”
“ah...tidak mau bayar uang bulan lalu ,terlupa pula aku membayar “
“Akupun tau bah...,banyak buah kan jadi sebok”
 “heheheh ada –ada saja kau Ghulam ,ini aku mau tanya, meja belajar itu sudah adakah ‘tanya  pak Makmur sambil memberi uang kepada padagang asal Pakistan ini .  
“ Ya ada ..? eigh..sore nanti aku antar langsung kerumah saja ya..?
“Hah baiklah tu..anakku si Wahid tertanya –tanya pula ia dengan janji aku”
“iyelah cik makmur dan harganya 200 ringgit 10 bulan bayar ,jadi...mo ambil”
“Tadak apa –apa saye ambi je (saya ambil saja ) “ jawab pak Makmur dengan eksen melayu semenanjung.
“hah..joned ambil tape ya,,? Tegus pak Makmur kepada Joned anak pak Sabran  yang berumur 25 tahun .
“iyalah pak cik ,untuk hiburan..? penat bekerja harus releks lah”jawab Joned sambil mengelus-elus tape recordernya .
“Oh ya  aku dengar buah di kawasan Blok 15 banyak ya,,?
“Betul itu pak cik ..? bagus-bagus pula semua  buahnya ..? aku fikir mereka panen rezeki nih”
“Begitulah kebesaran ALLAh kan..,beberapa bulan lalu buah mereka ada  yang curi dan sampai sekarang tidak ada yang tau  para pencuri itu. Inikali mereka untung banyak ....bukan”
“Aha pak cik oh ya.. pak cik apakah dengar tentang anak  Om Patrik “
“Hah mengapa pula ,ada hal barukah ..?
“AHA pak cik ,anak om Patrik  si  Manus  hilang.. “
“  Hilang..!!!!!! hilang cam mana pula “ Pak Makmur Kaget matanya membelalak lebar .
“Pulang sekolah ia tidak ikut kawan –kawannya ia jalan sendiri ke blok 11.Saat itu  si Walijo bertanya mau kemana ia  dan si Manus menjawab ia disuruh ke rumah pak cik   Ramon .Nah lepas tu ia tidak pulang –pulang dan samapi sekarang pun ia tidak muncul dirumah “
“Sudah dittanya ke Om Ramon “
“sudah lah..? tapi om ramon bilang  si manus tidak  kerumahnya pulang sekolah kemaren “     
“hhahh ada apa cerita ..?tanya Ghulam
“Anak om Patrik  dari kemarin ndak pulang-pulang kerumah “
“hahhhhhh kita mesti cari ..? itu anak “
“iyelah.. Gulam banyak yang tolong cari tapi belum bertemu”
“Bagaimana di Gereja ST Maria di Blok 20 ,Om patrik dan selalu bersembayang di gereja itukan..?
“Iya pula ..? nanti aku bagi tau om patrik,terikasih   pak cik makmur aku pulang dulu Assalamualaikum "
“Waalaikum salam “jawab ghulam dan Pak Makmur sambil melihat langkah Jonet.
  
 
TABUNGAN
Ruang kelas 1 A Sekolah darurat Blok 10 tempak tenang sementara cik gu karim sedang memegang sesuatu di tangannya.
“ini apa anak-anak sekalian”katanya sambil mengangkat sebuah kaleng susu .Mata murid  IA semua melihat ke arah benda yang berada di tangan cik gu Karim .Raud wajah mereka berkerut dan ada yang termiring –miring seolah –oleh serius  melihat barang tersebut.Sementara itu cik gu karim menyapu semua wajah muridnya.
“Ayo......sapa bisa jawab”pancingnya  lagi.
“Ck gi saya “salah seorang muruid menangkat tangan.Terdengar suara kasak-kusuk diantara murudi kelas IA .Pasalnya yang mengangkat tangan adalah Saidi  salah seorang      murid yang dinilai kurang cerdas dalam memahami pelajar .Dan ia merupakan salah satu murid yang sampai sekarang belum lancara membaca dan sering salah membedakan M dan N dalam pengucapan.Kata membaca ia lapa dengan ucapan menbaca.Makanya raut muka lucu dan tersenyum yang tertahan tampak jelas di wajah mereka.
“Wahhh hebatlahkau di....’sambar Walijo yang disabut kekehan beberapa teman lainnya.
“Anak-anak diam dulu biar kita dengar jawaban Saidi”kata cik gu Karim
“anu..cik gu eigh.........tin (kaleng ) susu..? jawaban saidi memecah tawa para murid kela IA ,Walijo terbaha-bahak hingga muncrat air liurnya.Mahmud yang berada di sampingnya kaget segera menghindar cepat dengan wajah lucu.
“diam...
Diam anak-anak.......diam dulu”suara nyaring cik gu karim     membuat suara gaduh menjadi berkurang .
“Saidi....ini memang tin atau dalam bahasa Indonesia namanya kaleng tapi bukan itu yang cik gu maksut”
“Iyelah kau ni Saidi, kalau itu jawabannya ,hah mudah sangat..?”potong Matheus ,anak pak Corlus yang terkenal suka usil.
“sudah..,Saidi jawaban mu betul..?tapi bukan itu yang cik gu maksud,oke murid-murid sekalian siapa yang paham ”
“Anu cik gu..eihg..tin.. aduh apa tadi namanya oh ya...kaleng itu untuk buat lampu cik gu”sambar Wati salah satu murud perempuan di kelas IA. Kembali terdengar suara ribut  diantara para murid .
“oke..diam semua........diam y,,? Kita lanjutkan ini namanya Kaleng atau kita kenal dengan nama Tin di Malaysia .Kaleng ini akan cik gu  buang isinya “kemudian cik gu karim membuat lubang di sisi kiri dan kanan kaleng susu itu dengan potongan yang sangat rapi.Kemduain ia euarkan susuknya di gelas lalu ia bersihkan kaleng itu dengan air yang memang ia telah sediakan .setelah membersihkannya degan air lalu ia guncang 0guncang dan kemudian ia buang ke luar jendela .
“Nah...kaleng ini sudah kosong dan punya lubang di kedua sisi atasnya,ayo siap bisa jawab ,apa nama benda yang cik gu pegang ..?
“saya ..”balas Wahid sambil mengancung kan tangannya
“Olek......hid apa pula jawaban engkau “
“Tabungan..cik gu...”kembali terdengar kasak-kusuk  mendengar jawaban Wahi
“Benar kamu Wahid ini adalah tabungan ..”semua murid terdiam mendengar jawaban cik gu karim”.
Wajah cik gu karim kembali menyapu wajah para murid nya tampak mimik keheranan dan seolah menunggu jawaban .
“ini pertamanya kaleng lalu jadi tabungan “cik gu karim mengeluarkan uang satu ringgit  logam dan memasukannya ke dalam kaleng.
“dan jadilah kaleng ini sebuah tabungan “melongo wajah para Murid kelas IA .
Cik gu karig berjalan mendekat meja paling depan dan meletakan 5 buah kaleng susu menjajarkannya di salah satu meja murid .
“Kalau kaleng  susu ini isinya  semua uang bagaimana   menurut mu eigh..Walijo “tunjuk cik gu karim ke arah Walijoa
“banyaklah uanglah..”
“Kamu Mahmud “
“ya...kalau kaleng itu isi uang semua maka saya akan kaya ?”terdengar suara tawa mendengar jabawan Mahmud.
“Kalau kamu Hid ..”
“Kalau saya punya kaleng susu maka saya akan jadikan tabungan untuk menyimpan uang “
“anak-anak sekalian  setiap rumah di Perkebunan ini harus punya kaleng dan kalau bisa sebanyaknya .Lalu kaleng –kaleng itu kita isi dengan uang ,seberapa banyak boleh..?dan bila sudah terisi semua maka itulah uang kalian semua .Kemudian kaleng susu itu cik gu karim angkat  tinggi-tinggi.
“dengan menabung secera berkala (rutin ) maka kita punya uang banyak dan kita bisa beli apa saja termasuk membeli baji dan trutama buku-buku untuk belajar”
“siapa yang suka membantu orang tuanya..”mendengar kalimat cik gu Karim semua anak-anak mengangkat tanganya tinggi-tinggi.Tapi Saidi tidak angkat tangan ia diam saja di tempatnya .
“Hai Saidi  engkau tak suka bantu orang tuamu..”
“malas lah cik gu ,babapku suka marah-marah dan selalu jewer telinga kami “ucapanya dengan rasa tidak bersalah .   cik gu Karim mendekat ke arah Saidi lalu memegang dan menyapu kepala Saidi ,”kamu banyak-banyak sabar ya..”kemudian ia kembali melihat dan menyapu para muridnya .
“Cara membantu orang tua adalah ME-NA-BUNG..? dengan menabung kita belajar berhemat dan tidak royal.Tau royal..royal itu adalah suka belanja  atau mengambur-hamburkan uang .Uang yang kalian simpan atau tabung akan menjadi banyak.Ada   pepatah yang mengatakan”sedikit sedikit menjadi bukit yang yang artinya apapun yang dilakukan walau tidak banyak tapi ianya selalu (sering ) dilakukan maka ia akan menjadi banyak juga “Lalu Cik gu karim  menceritakan salah seorang tokoh penemu lampu pijar Thomas Alv Edison.Dengan bahasa bercerita yang enak dan dengan kemampuan bercerita  cik gu Karim yang baik yang mengisahkan ke uletan Alva Edison  saat menemukan lampu pijar.Awalnya ia kesulitan dan selalu gagal tapi ia tidak mundur .Karena Thomas Alva Edison adalah orang yang tidak mudah menyerah.Ia terus melakukan percobaan-percobaan dan akhirnya ia berhasil di percobaan ke 999.Makanya kita harus belajar dengan ke uletan atau kesabaran seorang Alva Edison .Ia pantang menyerah dan terus berusaha sekuatnya sehingga kita dapat membaca saat malam  hari dan masih banyak lagi kegunaan lampu lainnya . Tapi yang penting dari itu adalah kesabara,Demikian juga menambung dalam kaleng ini .Kita harus  sabar      dan jangan mudah bosan memasuka uang logam kedalam kaleng ini. KALENG ini seperti lampu pijar ia akan membantu kita semua bila “kaleng ini penuh dengan uang “

UPACARA BENDERA

Jam Menunjukan pukul 07:30 sinar Mentari  yang yang secara berlahan merangkak naik dari tidurnya  mulai  menyapa  pagi.Burung gereja berakrobatik memamerkan  kelincahannya sementara itu dedaunan yang malam tadi dibasahi embun mulai berkilaun laksana mutiara tersentuh sinar sang dewa siang.
Sementara iu dihalama sekolah darurat Blok 10 murud sekolah itu sedang berbaris dengan rapi.Dan di sudut kanan barisan tampak 3 guru pejuang pendidikan diperkebunan  itu berdiri dengan tegap.Ada pancaran kegembiraan disana dan  bulu kuduk mereka seakan merinding dipagi itu.
Setelah 9 bulan berdiri  baru pertama   kali ini mereka melakukan upacara bendera dengan  menyanyikan sebuah lagu yang sudah beberapa minggu diperintahkan untuk dihapal  para pelajar.Lagu tersebut adalah lagu karangan pejuang Kemerdekaan  dijalur seni yaitu  Wage Rudolf Soepratman.
Lagu ini sempat membuat pelajar sekolak darurat Blok 10  kelimpungan untuk  menghapalkannya .Misalnya Abdul sani dari Blok 12  yang belum lancara membaca dan kebetulan kedua orang tuannya juga tidak dapat membaca .Ia mondar mandir  meminta bantuan untuk menghapal teks lagu yang sering membangkitkan semangat untuk berjuang itu.Sementara itu Wahid dan Walijo sempat membuat kedua orang tuannya mengerit dahi karena waktu mereka habis hanya untuk menghapal teks lagu tersebut dan berusaha menyamakan nada lagu itu dengan nada yang cik gu Karim  ajarkan .Ada yang hapal teksnya tapi nadanya jauh panggang dari api  alias “hancur”.Malahan Walijo sempat menggunakan nada lagu “madu dan racun “dari Ari Wibowo  salah satu koleksi lagu lawas bapaknya.Memang Darto bapak   Walijo ini penggemar lagu lawas tahun 80 an itu  sehingga ketika merantau menjadi TKI  ke MaLaysia tahun 1987 lagu yang beli disalah satu pasar di Jember ia bawa juga .Ia memang  merawat betul kaset itu denagn baik dan selalu menyetelnya kalah ia kelelehan bekerja sehingga Walijopun hapal lagu tersebut .Dan lucunya kadang mereka berdua selalu menyanyikan lagu itu  kalau lagi gembira.Nah..nada lagu Indonesia  raya ini sering menyebrang ke nada lagu Madu dan racun itu .   Walau agak kesusahan akhirnya ia mampu menghapal teks lagu itu dan dengan nada yang betul .
Lain lagi cerita Corlus yang asli orang papua nadanya lucu sekali saat latihan d engan Wahid dan Mahmud sehingga sering membuat keduanya tertawa .Tapi akhirnta mereka hapal juga teks lagu dan nadanya sekalian .
Tampak santi dengan mengenakan seragam merah putih dan mengenakan songkok hitam hasil pinjaman kepada bapaknya berada di hadapan seluruh pelajar.Iapun MENGANGKAT KEDUA TANGANNYA DAN  memberik aba-aba untuk memulai menyanyikan lagu Indonesia raya .Sementara itu Mahmud ,Wahid dan Aziz siap –siap menaikan bendera sang saka merah putih ditiang bendera yang terbuat dari sebilah kayu sepanjang 3 meter. Lalu kemudian terdengar berkumandang lagu Indoensia raya buat pertama kali  di perkebunan Felda umas tawau Sabah .Berlahan berdera merah putih merangkak naik dan seirama dengan lagu Indoensia raya yang di nyanyikan pelajar sekolah darurat  Blo  10.Merinding bulu kuduk  ke tiga guru blok 10 ini mendengar lagu yang di nyanyikan para pelajar .Tanpa terasa air matanya menitik keluar dan ada tarikan napas berat mewarnainya .Sementara itu Karim tak kuasa menahan haru ,ia berusaha tidak  menangis dan ia menggigit bibirnya kuat-kuat agar keharuannya tidak tumpah.
Hanya Apriansyah yang tidak dapat mengawal perasaan air matanya tumpah dan ia menahan agar tidak keluar suara rintihan dari mulutnya.Terbayang masa –masa lalu dimana saat itu masih sangat  mudah dan bersekolah di Samarinda   .Keriangan seorang pemuda yang bebas terbang seperti burung camar .Upacara  Bendera yang biasa mereka lakukan tiap senin pagi     kadang mereka anggap hal biasa termasuk saat sang saka merah putih merangkak naik keujung    tiang bendera .Saking tidak ada rasa bangga dengan sang saka tak urung mereka bermain-main ala anak sekolahan .Hal itu tampak jelas terbayang di wajah Apriansyah laksana sebuah layar besar yang mempertontonkan masa –masa ia  bersekolah dulu saat di Indonesia .Dan ternyata sebuah bendera berwarna merah putih yang dikibarkan pelajar-pelajar di Blok 10 mampu membangkitkan rasa nasionalis Apriansyah.Betapa untuk mengibarkan sebuah bendera mereka harus susah payah meyakinkan  perusahaan perkebunan .    Dan menunggu jawaban pihak perusaahn butuh waktu lama yakni sekitar 8 bulan .Pihak perusahaan menganggap perlu ada koordinasi terlebih dahulu dengan pejabat di Kuala Lumpur terkait keinginan para TKI.Tapi bagaimanapun trio guru perkebunan ini memakluminya karena memang belum ada dasar aturan  membangun sekolah untuk anak-anak TKI  .Pejabat di Felda umas memang sangat berhati-hati dalam hal ini, mereka takut apa bila menyetujui ide para TKI tanpa melakukan koordinasi maka bila terjadi suatu hal mereka bisa disalahin.Walau cukup lama menunggu akhirnya lagu INDONESIA RAYA berhasil dikumandangkan dipagi yang sahdu itu.
Bukan trio guru itu saja yang  terharu tapi semua para pelajar terhipnotis dengan lagu INDONESIA RAYA yang baru mereka dengar  dan hapalkan .Walau mereka tidak pernah ke tempat tumpah darah kelahiran orang tua mereka dan tidak pernah tau betapa perjuangan para mujahid kemerdekaan saat membela sang sangka Merah Putih .Tapi meraka menyanyikan lagu itu dengan bersemangat seolah semua tenaga mereka curahkan untuk menyanyikan lagu itu .Ketika bait teks lagu, Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Seolah ada dorongan yang kuat dan bertenaga menghendaki mereka mengeluarkan tenaga menyebut teks tersebut.Trio ini tambah merinding mendengarnya terutama Ardi yang dari tadi berusaha sekuatnya menahan keharuan. 
Berlahan dan pasti sang saka merah putih itu pun sampai  dipuncak tiang  bendera dan bersamaan dengan itu bait lagu terakhir “HIDUPLAH INDONESIA RAYA”pun berhenti.
Semua mengeluarkan napas lega ,termasuk Wahid, Mahmud dan Aziz sang pengerek Bendera .Walau hanya berlatih    4 kali dengan dilatih oleh  cik gu Apriansyah mereka berhasil menaikan bendera itu tanpa banyak kesalahan .  







1 komentar:

Blogger mengatakan...

SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
HANYA DENGAN MENPROMOSIKAN WETSITE KIYAI KANJENG DIMAS DI INTERNET SAYA BARU MERASA LEGAH KARNA BERKAT BANTUAN BELIU HUTANG PIUTAN SAYA YANG RATUSAN JUTA SUDAH LUNAS SEMUA PADAHAL DULUHNYA SAYA SUDAH KE TIPU 5 KALI OLEH DUKUN YANG TIDAK BERTANGUNG JAWAB HUTANG SAYA DI MANA MANA KARNA HARUS MENBAYAR MAHAR YANG TIADA HENTINGNYA YANG INILAH YANG ITULAH'TAPI AKU TIDAK PUTUS ASA DALAM HATI KECILKU TIDAK MUNKIN SEMUA DUKUN DI INTERNET PALSU AHIRNYA KU TEMUKAN NOMOR KIYAI KANJENG DI INTERNET AKU MENDAFTAR JADI SANTRI DENGAN MENBAYAR SHAKAT YANG DI MINTA ALHASIL CUMA DENGAN WAKTU 2 HARI SAJA AKU SUDAH MENDAPATKAN APA YANG KU HARAPKAN SERIUS INI KISAH NYATA DARI SAYA.....

…TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…

**** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
3.JUAL TUYUL MEMEK / JUAL MUSUH
4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..

…=>AKI KANJENG<=…
>>>085-320-279-333<<<






SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
HANYA DENGAN MENPROMOSIKAN WETSITE KIYAI KANJENG DIMAS DI INTERNET SAYA BARU MERASA LEGAH KARNA BERKAT BANTUAN BELIU HUTANG PIUTAN SAYA YANG RATUSAN JUTA SUDAH LUNAS SEMUA PADAHAL DULUHNYA SAYA SUDAH KE TIPU 5 KALI OLEH DUKUN YANG TIDAK BERTANGUNG JAWAB HUTANG SAYA DI MANA MANA KARNA HARUS MENBAYAR MAHAR YANG TIADA HENTINGNYA YANG INILAH YANG ITULAH'TAPI AKU TIDAK PUTUS ASA DALAM HATI KECILKU TIDAK MUNKIN SEMUA DUKUN DI INTERNET PALSU AHIRNYA KU TEMUKAN NOMOR KIYAI KANJENG DI INTERNET AKU MENDAFTAR JADI SANTRI DENGAN MENBAYAR SHAKAT YANG DI MINTA ALHASIL CUMA DENGAN WAKTU 2 HARI SAJA AKU SUDAH MENDAPATKAN APA YANG KU HARAPKAN SERIUS INI KISAH NYATA DARI SAYA.....

…TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…

**** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
3.JUAL TUYUL MEMEK / JUAL MUSUH
4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..

…=>AKI KANJENG<=…
>>>085-320-279-333<<<

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates