Rabu, 28 Maret 2012

GABUNGAN MAHASISWA DEMO GEDUNG WAKIL RAKYAT


Akhirnya Mahasiswa Tarakan memperlihatkan  sikap terkait rencana kenaikan BBM awal april nanti .Seluruh element Mahasiswa dari semua perguruan tinggi di Kota Paguntaka”nguruk” ke gedung wakil rakyat dijalan Jendral Sudirman  (28/03) .Sebelumnya terlebih dahulu mereka melakukan long march dari Jalan Yos Sudarso dan kemudian menuju gedung wakil rakyat di jalan Jendral Sudirman .
Ratusan Mahasiswa itu kemudian berhenti di depan pagar masuk gedung DPRD Tarakan yang dijaga oleh aparat keamanan.Dalam orasinya mereka sangat kesal dengan prilaku Presiden dan Partai koalisi yang mendukung kenaikan BBM.Mereka menganggap pemerintah berbohong tentang difisit anggaran yang di utarakan Mentri keuangan. Sementara itu dikalangan pemerhati eknomi seperti Kwik Kian Gie ,Faisal Basri dan lainnya mengatakan pemerintah justru untung dengan penjualan migas yang dilakukan .      

Usai ber orasi pendemo  memaksa untuk masuk di halaman gedung DPRD Tarakan .Aksi dorong-dorongan  dengan pihak kemanan di depan pintu masuk berlangsung seru.Dan aksi dorong –dorongan menjadi sedikit memanas ketika terjadi lemparan air mineral ke arah pihak keamanan.Usaha mahasiswa yang mati-matian ingin masuk akhirnya berhasil dan menjebol pertahanan kemanan dari Polresta Tarakan .Jebolnya pertahanan keamanan ini juga tak lepas dari melunaknya anggota DPRD mempersilahkan pengunjuk rasa masuk.Kontan saja pengunjuk rasa berlarian memasuki gerbang yang hanya dibuka separuh itu.kembali aksi dorong-dorongan terjadi antara pihak kemanan dan mahasiswa .
Sesaat setelah memasuki halalaman DPRD  Tarakan  mereka langsung melakukan orasi kembali dan meminta anggota DPRD menemui mereka.
Kemudian 4 anggota DPRD mengambil inisiatif menemui Mahasiswa yakni H Fadlan Hamid dari (Fraksi Gabungan) Sabar Santoso.SE ( Fraksi PAN ) H Adnan Hasan Galung ( Fraksi Patriot)  dan Ketua DPRD Tarakan H Effhendi Djuprianto.SH ( Fraksi Golkar) .  
Didepan Mahasiswa pengunjuk rasa memaksa mereka untuk menanda tangani sebuah brousur yang yang menyatakan mereka menolakk kenaikan BBM. Selain itu mereka juga meminta ijin para wakil rakyat untuk memeriksa ruangan   di gedung itu sebagai bukti bahwa benar anggota DPRD Tarakan yang lainnya sedang bertugas diluar Daerah.Dengan seijin para wakil rakyat dan dijaga oleh satuan Kompi Brimob pelopor Mahasiswa memasuki setiap ruangan mulai dari jajaran ketua,fraksi ,komisi sampai ruang staf DPRD Tarakan .
Usai memeriksa ruangan mencari anggota DPRD yang tidak tampak dalam demo itu mereka kembali kehalaman gedung DPRD Tarakan.Lalu dilanjutkan dengan orasi susulan yang mengecam kebijakan kenaikan BBM dan  sikap anggota parlemen pusat dan daerah.
Setelah hampir  3 jam menduduki halama gedung DPRD Tarakan para pengunjuk rasa membubarkan diri dengan tenang tanpa menimbulka kerusakan .

Selasa, 27 Maret 2012

DI SUSUPI USAI DEMO

Aksi Demo damai yang digelar PDI P Tarakan dan para simpatisannya (27 /03)  kemarin,ternyata sempat disusupi OLEH  oknum tertentu. Kejadiannya bermula saat kompoi pendemo secara berlahan meninggakan halaman kantor DPRD Tarakan. Beberapa oknum  sempat melakukan sesuatu kegiatan  yang dinilai para pengaman dari kepolisian Resort Tarakan dapat memancing  situasi .

Salah seorang dari pihak pengamanan langsung mendekati oknum tersebut dan memarahinya. Tidak mau kalah oknum tersebut melawan dan protes keras atas perlakukan tersebut.Melihat kawannya diperlakukan seperti itu rekan lainnya langsung mengurung oknum  itu dan mendorongnya keluar serta mengingatkannya bahwa demo sudah selesai.

Dan beberapa orang yang ternyata rekan oknum tersebut  berusaha menyabar pihak pengaman  untuk tidak melakukan kekerasan dengannya. Lalu kemudian oknum tersebut langsung  disuruh pulang oleh pihak pengaman.        


Demo Kenaikan BBM di Kota Tarakan

(Tarakan 27 /maret / 2012 )
Demo serempak secara Nasional terkait rencana pemerintah menaikan harga BBM direspon berbagai pihak .Salah satu daerah yang merespon imbauan unjuk rasa itu adalah Kota Tarakan .Dimotori Partai PDI Perjuangan demo damai penolakan kenaikan harga BBM dikota paguntaka ini berlangsung aman.
Unjuk rasa yang dimulai jam 10:20 ( Wib ) dimotori langsung oleh mantan anggota DPRD Tarakan 1999 -2002 H Sukardi.Dengan menggunakan trak mini serta kompoi motor mereka mendatangi kantor DPRD Tarakan .

Pendemo yang berjumlah sekitar 200 orang itu sekitar 30 menit melakukan orasi di depan pagar serta dikawal pasukan Dalmas Polresta Tarakan .Dalam orasinya mereka menyatakan kekecewaanyaa terkait persetujuan beberapa Fraksi dengan kebijakan kenaikan harga BBM.Ungkap mereka ,pemerintah sudah buta dan tuli mata hatinya hingga mengeluarkan kebijakan yang menganggu ketenangan masyarakat.Mereka juga mengingatkan agar anggota DPRD Kota Tarakan secara kompak menolak rencana kenaikan BBM .



Sambil melakuka orasi beberapa simpatisan perempun menyerahkan setangkai bunga sebagai simbol demontrasi damai kepada aparat yang berjaga -jaga dan anggota DPRD Tarakan .Lalu pimpinan Demo H Sukardi dengan 2 karangan bunga besar masuk kehalaman kantor DPRD diiringi Ketua DPRD H Effhendi Djuprianto SH,H Fadlan Hamid dan Asep Sugiarta serta H Aburamsyah .Di depan tangga sekretariat DPRD Tarakan karangan bunga diserahkan kepada ketua DPRD dan Sekretaris DPRD Drs ilham Noor. Kemudian dilanjutkan orasi singkat yang berisikan ketidak setujuan mereka dengan rencana pemerintah menaikan harga BBM.

Kepada Media H Sukardi mengatakan kelangkaan BBM dan usaha pemerintah menaikan harga BBM merupakan suatu simbiosis yang mengarah kepada keterpurukan dalam segala bidang .Sementara itu Ketua DPRD Tarakan H Effhendi Djuprianto.SH mengatakan bahwa demo merupakan suatu hal yang wajar dan dibenarkan dalam aturan yang ada.Tapi ia mengingatkan agar unjuk rasa tidak di iringi dengan sikap anarkis dan merusak .Kalau hal itu terjadi maka semua komponen menjadi rugi terutama bila hal itu terkati dengan sistem pelayanan.

Ia juga menghimbay masyarakat Tarakan jangan terlalu hanyut dengan isu kenaikan harga BBM karena akan memicu para pebisnis dadakan yang selalu memanfaatkan situasi untuk mengambil keuntungan .Mereka akan menjadi saudagar BBM dadakan karena menjadi penimbun BBM itu sendiri.Ia harap bila siap saja mengetahui ada warga menjadi penimbun BBm segera beritahu kepada aparat untuk diambil tindakan .

Selasa, 20 Maret 2012

KH.ZAINI GHANI AL BANJARI- GURU SEKUMPUL

Profil Abah Guru
Syaikhuna al-Alim al-Allamah Muhammad Zaini bin al-Arif billah Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman bin Muhammad Sa’ad bin Abdullah bin al-Mufti Muhammad Khalid bin al-Alim al-Allamah al-Khalifah Hasanuddin bin Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari.
Alimul Allamah Asy Syekh Muhammad Zaini Ghani yang selagi kecil dipanggil dengan nama Qusyairi adalah anak dari perkawinan Abdul Ghani bin H Abdul Manaf dengan Hj Masliah binti H Mulya. Muhammad Zaini Ghani merupakan anak pertama, sedangkan adiknya bernama H Rahmah.
Beliau dilahirkan di Tunggul Irang, Dalam Pagar, Martapura pada malam Rabu tanggal 27 Muharram 1361 H bertepatan dengan tanggal 11 Februari 1942 M.
Diceriterakan oleh Abu Daudi, Asy Syekh Muhammad Ghani sejak kecil selalu berada di samping ayah dan neneknya yang bernama Salbiyah. Kedua orang ini yang memelihara Qusyairi kecil. Sejak kecil keduanya menanamkan kedisiplinan dalam pendidikan. Keduanya juga menanamkan pendidikan tauhid dan akhlak serta belajar membaca Alquran. Karena itulah, Abu Daudi meyakini, guru pertama dari Alimul Allamah Asy Syekh Muhammad Zaini Ghani adalah ayah dan neneknya sendiri.
Semenjak kecil beliau sudah digembleng orang tua untuk mengabdi kepada ilmu pengetahuan dan ditanamkan perasaan cinta kasih dan hormat kepada para ulama. Guru Sekumpul sewaktu kecil sering menunggu al-Alim al-Fadhil Syaikh Zainal Ilmi yang ingin ke Banjarmasin hanya semata-mata untuk bersalaman dan mencium tangannya.
Pada tahun 1949 saat berusia 7 tahun, beliau mengikuti pendidikan “formal” masuk ke Madrasah Ibtidaiyah Darussalam, Martapura. Guru-guru beliau pada masa itu antara lain, Guru Abdul Muiz, Guru Sulaiman, Guru Muhammad Zein, Guru H. Abdul Hamid Husain, Guru H. Rafi’i, Guru Syahran, Guru Husin Dahlan, Guru H. Salman Yusuf. Kemudian tahun 1955 pada usia 13 tahun, beliau melanjutkan pendidikan ke Madrasah Tsanawiyah Darussalam, Martapura. Pada masa ini beliau sudah belajar dengan Guru-guru besar yang spesialist dalam bidang keilmuan seperti al-Alim al-Fadhil Sya’rani Arif, al-Alim al-Fadhil Husain Qadri, al-Alim al-Fadhil Salim Ma’ruf, al-Alim al-Allamah Syaikh Seman Mulya, al-Alim Syaikh Salman Jalil, al-Alim al-Fadhil Sya’rani Arif, al-Alim al-Fadhil al-Hafizh Syaikh Nashrun Thahir, dan KH. Aini Kandangan. Tiga yang terakhir merupakan guru beliau yang secara khusus untuk pendalaman Ilmu Tajwid.
Kalau kita cermati deretan guru-guru beliau pada saat itu adalah tokoh-tokoh besar yang sudah tidak diragukan lagi tingkat keilmuannya. Walaupun saya tidak begitu mengenal secara mendalam tetapi kita mengenal Ulama yang tawadhu KH. Husin Qadri lewat buku-buku beliau seperti Senjata Mukmin yang banyak dicetak di Kal-Sel. Sedangkan al-Alim al-Allamah Seman Mulya, dan al-Alim Syaikh Salman Jalil, ingin rasanya berguru dan bertemu muka ketika masih hidup. Syaikh Seman Mulya adalah paman beliau yang secara intensif mendidik beliau baik ketika berada di sekolah maupun di luar sekolah. Dan ketika mendidik Guru Sekumpul, Guru Seman hampir tidak pernah mengajarkan langsung bidang-bidang keilmuan itu kepada beliau kecuali di sekolahan. Tapi Guru Seman langsung mengajak dan mengantarkan beliau mendatangi tokoh-tokoh yang terkenal dengan sepesialisasinya masing-masing baik di daerah Kal-Sel (Kalimantan) maupun di Jawa untuk belajar. Seperti misalnya ketika ingin mendalami Hadits dan Tafsir, guru Seman mengajak (mengantarkan) beliau kepada al-Alim al-Allamah Syaikh Anang Sya’rani yang terkenal sebagai muhaddits dan ahli tafsir. Menurut Guru Sekumpul sendiri, di kemudian hari ternyata Guru Tuha Seman Mulya adalah pakar di semua bidang keilmuan Islam itu. Tapi karena kerendahan hati dan tawadhu tidak menampakkannya ke depan khalayak.
Sedangkan al-Alim al-Allamah Salman Jalil adalah pakar ilmu falak dan ilmu faraidh. (Pada masa itu, hanya ada dua orang pakar ilmu falak yang diakui ketinggian dan kedalamannya yaitu beliau dan al-marhum KH. Hanafiah Gobet). Selain itu, Salman Jalil juga adalah Qhadi Qudhat Kalimantan dan salah seorang tokoh pendiri IAIN Antasari Banjarmasin. Beliau ini pada masa tuanya kembali berguru kepada Guru Sekumpul sendiri. Peristiwa ini yang beliau contohkan kepada kami agar jangan sombong, dan lihatlah betapa seorang guru yang alim besar tidak pernah sombong di hadapan kebesaran ilmu pengetahuan, meski yang sekarang sedang menyampaikannya adalah muridnya sendiri.
Selain itu, di antara guru-guru beliau lagi selanjutnya adalah Syaikh Syarwani Abdan (Bangil) dan al-Alim al-Allamah al-Syaikh al-Sayyid Muhammad Amin Kutbi. Kedua tokoh ini biasa disebut Guru Khusus beliau, atau meminjam perkataan beliau sendiri adalah Guru Suluk (Tarbiyah al-Shufiyah). Dari beberapa guru beliau lagi adalah Kyai Falak (Bogor), Syaikh Yasin bin Isa Padang (Makkah), Syaikh Hasan Masyath, Syaikh Ismail al-Yamani, dan Syaikh Abdul Kadir al-Bar. Sedangkan guru pertama secara ruhani adalah al-Alim al-Allamah Ali Junaidi (Berau) bin al-Alim al-Fadhil Qadhi Muhammad Amin bin al-Alim al-Allamah Mufti Jamaludin bin Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari, dan al -Alim al-Allamah Muhammad Syarwani Abdan Bangil. (Selain ini, masih banyak tokoh lagi di mana sebagiannya sempat saya catat dan sebagian lagi tidak sempat karena waktu itu beliau menyebutkannya dengan sangat cepat. Sempat saya hitung dalam jumblah kira-kira, guru beliau ada sekitar 179 orang sepesialis bidang keilmuan Islam terdiri dari wilayah Kalimantan sendiri, dari Jawa-Madura, dan dari Makkah).
Gemblengan ayah dan bimbingan intensif pamanda beliau semenjak kecil betul-betul tertanam. Semenjak kecil beliau sudah menunjukkan sifat mulia; penyabar, ridha, pemurah, dan kasih sayang terhadap siapa saja. Kasih sayang yang ditanamkan dan juga ditunjukkan oleh ayahnda beliau sendiri. Seperti misalnya suatu ketika hujan turun deras sedangkan rumah beliau sekeluarga sudah sangat tua dan reot. Sehingga air hujan merembes masuk dari atap-atap rumah.Pada waktu itu, ayah beliau menelungkupi beliau untuk melindungi tubuhnya dari hujan dan rela membiarkan dirinya sendiri tersiram hujan.
Abdul Ghani bin Abdul Manaf, ayah dari Syekh Muhammad Ghani juga adalah seorang pemuda yang shalih dan sabar dalam menghadapi segala situasi dan sangat kuat dengan menyembunyikan derita dan cobaan. Tidak pernah mengeluh kepada siapapun. Cerita duka dan kesusahan sekaligus juga merupakan intisari kesabaran, dorongan untuk terus berusaha yang halal, menjaga hak orang lain, jangan mubazir, bahkan sistem memenej usaha dagang beliau sampaikan kepada kami lewat cerita-cerita itu.
Beberapa cerita yang diriwayatkan adalah Sewaktu kecil mereka sekeluarga yang terdiri dari empat orang hanya makan satu nasi bungkus dengan lauk satu biji telur, dibagi empat. Tak pernah satu kalipun di antara mereka yang mengeluh. Pada masa-masa itu juga, ayahnda beliau membuka kedai minuman. Setiap kali ada sisa teh, ayahnda beliau selalu meminta izin kepada pembeli untuk diberikan kepada beliau. Sehingga kemudian sisa-sisa minuman itu dikumpulkan dan diberikan untuk keluarga. Adapun sistem mengatur usaha dagang, beliau sampaikan bahwa setiap keuntungan dagang itu mereka bagi menjadi tiga. Sepertiga untuk menghidupi kebutuhan keluarga, sepertiga untuk menambah modal usaha, dan sepertiga untuk disumbangkan. Salah seorang ustazd kami pernah mengomentari hal
ini, “bagaimana tidak berkah hidupnya kalau seperti itu.” Pernah sewaktu kecil beliau bermain-main dengan membuat sendiri mainan dari gadang pisang. Kemudian sang ayah keluar rumah dan melihatnya. Dengan ramah sang ayah menegur beliau, “Nak, sayangnya mainanmu itu. Padahal bisa dibuat sayur.” Beliau langsung berhenti dan menyerahkannya kepada sang ayah.
Beberapa Catatan lain berupa beberapa kelebihan dan keanehan: Beliau sudah hapal al-Qur`an semenjak berusia 7 tahun. Kemudian hapal tafsir Jalalain pada usia 9 tahun. Semenjak kecil, pergaulan beliau betul-betul dijaga. Kemanapun bepergian selalu ditemani (saya lupa nama sepupu beliau yang ditugaskan oleh Syaikh Seman Mulya untuk menemani beliau). Pernah suatu ketika beliau ingin bermain-main ke pasar seperti layaknya anak sebayanya semasa kecil. Saat memasuki gerbang pasar, tiba-tiba muncul pamanda beliau Syaikh Seman Mulya di hadapan beliau dan memerintahkan untuk pulang. Orang-orang tidak ada yang melihat Syaikh, begitu juga sepupu yang menjadi “bodyguard’ beliau. Beliaupun langsung pulang ke rumah.
Pada usia 9 tahun pas malam jum’at beliau bermimpi melihat sebuah kapal besar turun dari langit. Di depan pintu kapal berdiri seorang penjaga dengan jubah putih dan di gaun pintu masuk kapal tertulis “Sapinah al-Auliya”. Beliau ingin masuk, tapi dihalau oleh penjaga hingga tersungkur. Beliaupun terbangun. Pada malam jum’at berikutnya, beliau kembali bermimpi hal serupa. Dan pada malam jum’at ketiga, beliau kembali bermimpi serupa. Tapi kali ini beliau dipersilahkan masuk dan disambut oleh salah seorang syaikh. Ketika sudah masuk beliau melihat masih banyak kursi yang kosong.
Ketika beliau merantau ke tanah Jawa untuk mencari ilmu, tak disangka tak dikira orang yang pertama kali menyambut beliau dan menjadi guru adalah orang yang menyambut beliau dalam mimpi tersebut.
Salah satu pesan beliau tentang karamah adalah agar kita jangan sampai tertipu dengan segala keanehan dan keunikan. Karena bagaimanapun juga karamah adalah anugrah, murni pemberian, bukan suatu keahlian atau skill. Karena itu jangan pernah berpikir atau berniat untuk mendapatkan karamah dengan melakukan ibadah atau wiridan-wiridan. Dan karamah yang paling mulia dan tinggi nilainya adalah istiqamah di jalan Allah itu sendiri. Kalau ada orang mengaku sendiri punya karamah tapi shalatnya tidak karuan, maka itu bukan karamah, tapi “bakarmi” (orang yang keluar sesuatu dari duburnya).
Selain sebagai ulama yang ramah dan kasih sayang kepada setiap orang, beliau juga orang yang tegas dan tidak segan-segan kepada penguasa apabila menyimpang. Karena itu, beliau menolak undangan Soeharto untuk mengikuti acara halal bil halal di Jakarta. Begitu juga dalam pengajian-pengajian, tidak kurang-kurangnya beliau menyampaikan kritikan dan teguran kepada penguasa baik Gubernur, Bupati atau jajaran lainnya dalam suatu masalah yang beliau anggap menyimpang atau tidak tepat.
Pada hari Rabu 10 Agustus 2005 jam 05.10 pagi beliau telah berpulang ke rahmatullah pada usia 63 tahun.
Salam Hormatku kepada Abah Guru.

Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari



KH. Zainal Ilmi atau yang lebih dikenal dengan nama Tuan Guru Zainal Ilmi AL Banjari dilahirkan pada Jum’at malam sekitar pukul 04.30 Wita, 7 Rabiul Awwal 1304 H di Desa Dalam Pagar Martapura. Beliau merupakan zuriat dari Tuan Guru Syech Muhammad Arsyad Al Banjari dimana Ayahnya yang bernama H. Abdus Shamad bin H. Muhammad Said Wali, merupakan keturunan keempat Syech Muhammad Arsyad Al Banjari atau lebih dikenal dengan nama Datu Kalampayan sedangkan ibunya bernama Hj. Qamariyyah.
Pendidikan

Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari, sejak kecil sampai dewasa mendapatkan banyak bimbingan ilmu dari keluarganya yang sangat kental dengan tradisi religius Islam, sehingga iman tauhid terbina dan terpelihara di dalam dirinya, mempunyai akhlaq yang terpuji, santun dalam berbicara serta benteng yang kokoh dalam menegakkan perintah Allah Swt dan senantiasa dari perbuatan yang sia-sia. Selain itu, sedari kecil Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari sudah mempunyai ciri menjadi seorang ulama sebab beliau memiliki ahlaq yang mulia yang tercermin dalam sikap dan perbuatan.
Sejak kecil itu pula, Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjarimenyibukkan diri dengan mengisi hari-harinya dengan menuntut ilmu dan beribadah, memelihara waktu dan mengerjakan ibadah-ibadah sunnat, menghindarkan diri dari perbuatan syubhat. Adapun Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari dalam menuntut ilmu, di antara Gurunya adalah orang tuanya sendiri, yakni KH. Abdus Shamad. Padanya beliau belajar ilmu arabiyyah, fiqih, dan hadist selama kurang lebih 6 tahun. Kemudian KH. Muhammad Amin bin Qadhi H. Mahmud, Syech Abdurrahman Muda, KH. Abbas bin Mufti H. Abdul Jalil, KH. Abdullah bin KH. Muhammad Shaleh, KH. Muhammad Ali bin Abdullah Al Banjari, KH. Khalid, KH. Ahmad Nawawi, serta KH. Ismail Dalam Pagar Martapura (ayah dari KH. Abdur Rahman Ismail, mantan Kepala Kementerian Agama Kabupaten Banjar), KH. Ahmad Wali Kuin Banjarmasin (murid Haji Masaid Wali, Kakek dari Guru KH. Zainal Ilmi).
Dari guru-gurunya tersebut-lah Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari mendapatkan ilmu pengetahuan agama yang kemudian beliau amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut suatu riwayat Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari adalah Khalifah dari Mufti Indragiri Riau yakni Syech Abdurrahman Shiddiq Al Banjari atau lebih dikenal dengan sebutan Datu Sapat. Ketika Tuan Guru Abdurrahman Shiddiq Al Banjari hendak berangkat ke Tembilahan Riau, Beliau (red: Tuan Guru Abdurrahman Shiddiq Al Banjari) ditanya seseorang di Kampung Dalam Pagar, ” Siapakah pengganti Guru di Kampung ini kalau Guru berangkat nanti ? ”. Kemudian Beliau menjawab :  ” Anang Ilmi (Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari) penggantiku, ”  sambil menepuk bahu Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari.
Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari, terperanjat mendengar keputusan sekaligus amanah dari Syech Abdurrahman Siddiq Al Banjari kepadanya. Mulai saat bahunya ditepuk itulah, Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari tak pernah lagi mendonggakkan wajahnya atau senantiasa menunduk.
Kedermawanan Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari
Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari memiliki perawakan gemuk dan tidak terlalu tinggi. Meskipun demikian, Beliau sangat dihormati dikalangan masyarakat dan kalangan ulama sendiri. Sebab bukanlah ukuran jasmani yang mereka lihat melainkan kedalaman ilmu yang dimilki dan ahlak yang terpuji yang sungguh mempesona dan membuat orang-orang memuliakannya. Kemudian dari pada itu, Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari memilki jiwa sosial yang sangat tinggi, hal ini terlihat bahwasanya Beliau suka menyantuni para faqir miskin dan janda-janda tua. Sungguh betapa tingginya ilmu Beliau hingga menyembunyikan sifat kedermawanannya semasa hidup hingga tiada orang lain yang mengetahuinya ( red: Cukup Allah Swt yang Maha Mengetahui) kecuali orang-orang terdekat beliau sahaja yang mengetahuinya. Konon diceritakan, Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari membagi-bagikannya ketika malam tiba secara sembunyi-sembunyi dan ketika pagi menjelang, fakir miskin dan janda-janda tua yang diberikan sedekah kaget dengan rezeki yang ada didepan rumah mereka.
Hal yang demikian, terus-menerus terjadi selama Beliau masih hidup. Namun setelah Beliau wafat, para fakir miskin dan janda-janda tua tidak pernah lagi mendapatkan sedekah seperti biasanya. Maka masyarakat pun menyadari akan kemuliaan jiwa sosial Sang Guru, yang dalam memberi sedekah saja ia tak mau menyebutkan namanya dan memperlihatkan ” tanda tangannya ”.
Karomah Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari

1)    Memadamkan Kebakaran dari Jarak jauh
Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari tidak hanya memiliki keilmuan yang mumpuni dan Ahlaq yang Mulia sahaja, namun Beliau memiliki segudang keistimewaan diantaranya karomah atau keramat yang biasanya nampak pada Wali-wali Allah Swt. Diantaranya disebutkan ketika Beliau mengajar murid-muridnya di kediamannya, ditengah-tengah pengajian Beliau berkata, ” Kita berhenti sebentar ”. Kemudian, Sang Guru masuk ke dalam kamar dan melepaskan pakaiannya (pakaian luar), kemudian Beliau bergegas mengambil dua buah timba dan menuju sungai di depan rumahnya. Timba itu kemudiaan diisi air dan disiram ke jalan raya. Satu timba diguyurkan ke sebelah kanan, satu timba lainnya diguyurkan ke sebelah kiri. Selesai melakukan hal tersebut, Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari kembali masuk ke dlam rumah dan bertemu dengan ibunya. Ibunya yang keheranan dengan tingkah laku sang anak pun bertanya, ” Mengapa kamu siramkan air itu kejalanan, sedangkan kamu susah payah mengambilnya dari sungai, lebih bermanfaat air itu untuk mengisi tempat air yang kosong ? ”, kemudian Beliau menjawab, ” Kita menolong orang yang kesusahan Bu, ada orang yang sedang kebakaran ”. ” Apakah kebakaran ditengah jalanan ?” ujar Ibunya memertanyakan beberapa kali.
Berselang tiga hari setelah kejadian yang diluar akal tersebut, datanglah seseorang yang sengaja berkunjung kepada Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari dengan ungkapan yang mengagetkan orang yang mendengarnya, ” Guru, kami sangat berterima kasih kepada Guru, bahwasanya di Kampung kami terjadi kebakaran dan telah membawa korban beberapa rumah penduduk. Kemudian ulun (saya) betawasul dengan meminta pertolongan kepada. Setelah itu, Guru saya lihat datang memberikan pertolongan dengan membawa dua buah timba dan menyiramkan air ke api tersebut hingga api tersebut padam seketika, dan inilah keperluan saya ziarah ke sini, sekedar menyampaikan ucapan terima kasih atas pertolongan Guru kepada kami di Kampung Sungai Salai Margasari Rantau, Kabupaten Tapin.
2)   Memenuhi Hajat Petani Durian
Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari memiliki banyak karomah yang masih disimpan orang-orang yang pernah sezaman dengannya, begitupula dengan ceritera turun temurun dari satu generasi ke generasi lainnya. Diantaranya diceriterakan, ada seorang petani yang mempunyai banyak pohon durian (kebun durian) namun pohon duriannya tersebut tak kunjung membuahkan hasil. Hingga ia pun berhjat apabila durian miliknya tersebut berbuah, maka akan dihadiahkannya pada Tuan Guru Zainal Imi Al Banjari. Tak lama berselang, kebun durian milik petani itu pun akhirnya berbuah. Namun, duriannya tesebut hanya berbuah tiga biji sahaja. Oleh karena berbuah hanya tiga biji saja, maka si petani tetap ingin menunaikan hajatnya untuk menghadiahkan semua buah tersebut kepada Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari. Kendati demikian, maksud hati ingin bertemu dengan Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari ternyata tidak kesampaian karena banyaknya kesibukan si petani pada waktu itu. Dia pun kemudian menitipkan ketiga buah durian tersebut kepada seoarang tetangganya yang kebetulan mau bersilaturrahmi kepada Guru Zainal Ilmi.
Di tengah perjalanan, orang yang diamanahi buah tersebut rupanya tidak tahan menahan keinginannya untuk menciipi buah yang memiliki aroma yang menggiurkan tersebut. Akhirnya, orang itu pun memakan satu buah durian yang diamanahkan. Agar aksinya tak ketahuan, ketika sampai di Martapura ia pun membeli satu buah durian untuk mengganti buah yang telah dimakannya. Dan kemudian, dengan tenangnya ia menuju rumah Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari. Sesampinya di rumah Sang Guru, orang terebut menyerahkan titipan si petani. Yakni tiga biji buah durian yang satu di antaranya telah digantinya. Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari pun menyambut baik tamu tersebut dan mengambil hadiah titipan berupa buah durian tersebut. Uniknya, Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari hanya mengambil dua buah durian, dan satu bijinya dibelah an disuguhkan kepada tamunya tadi. Ketika Beliau menyuguhkan itulah Guru Zainal Ilmi berkelakar, ” Bagaimana rasanya dengan durian yang kamu belah dan kamu makan dalam perjalanan tadi ? manis mana dengan yang ada ini ? ”. Saat itulah, sang tamu ini menyadari bahwa orang yang ditemuinya (red: Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari) bukanlah orang sembarangan, bahwasanya Beliau adalah orang yang kasyaf dan diberi keistimewaan oleh Allah Swt. Walaupun dirinya memakan buah durian titipan tersebut sangat jauh dengan rumahnya namun Guru Zainal Ilmi dapat mengetahuinya.
Menjelang Wafatnya Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari

Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari di masa hidupnya juga pernah diangkat sebagai penasehat badan pemulihan keamanan daerah Kabupaten Banjar sekitar Tahun 1956, ketika terjadi pemberontakan Ibnu Hajar. Setiap Jum’at, Beliau memberikan ceramah kepada masyarakat yang terpengaruh dengan adanya pemberontakan tersebut.
Menjelang wafatnya Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari masih menyempatkan waktu untuk berdakwah. Sebagaimana diceriterakan, pada waktu itu Beliau ada jadwal mengisi ceramah di Karang Intan. Padahal disinyalir kuat Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari sudah tahu kewafatannya kia dekat. Sebab Beliau menyuruh seseorang untuk ketempat mertuanya, mengabarkan pada istrinya yang lagi menginap disana agar secepatnya pulang ke rumah. Dengan pesan singkat dari Guru Zainal Ilmi, ” Cepat pulang nanti tidak sempat.”. Selain itu, pula sebelum berangkat ke Karang Intan untuk berdakwah, Beliau berkata kepada orang yang ada disekitarnya waktu itu, ” Nanti banyak orang, nanti banyak orang. ”  Tak lama setelah itu, Beliaupun berangkat ke Karang Intan. Setelah acara tersebut selesai, Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari mendadak sakit dan berujung wafatnya di tempat dakwahnya, Karang Intan, Jum’at pada tanggal 13 Dzulqaidah1375 H bertepatan dengan 21 Juni 1956 M pada pukul 12 siang.
Ketika wafatnya Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari tersebut musim pada waktu itu sedang kemarau. Tanah dan sungai menjadi kering, sehingga untuk dimakamkan di Desa Kelampaian disamping makam orang tuanya mendapat kendala yang berarti. Sebab, untuk ke Kelampaian saat itu harus melalui jalur sungai, sedangkan sungai sebagai sarana transportasi tersebut tak dapat digunakan karena kekeringan. Dengan demikian, muncullah inisiatif untuk memakamkan Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari ditempat lain. Seperti, di Desa Dalam Pagar, pun demikian ada juga inisiatif dari kalangan ABRI (sekarang TNI) yakni Hasan Basri yang mengusulkan agar ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Bumi Kencana. Sebab, ia dianggap sebagai sesepuh angkatan bersenjata. Semua usulan terebut disambut baik oleh ahli waris. Namun ahli waris tetap menginginkan jasad almarhum dimakamkan di Kalampaian berdekatan dengan Datuknya Syech Muhammad Arsyad Al Banjari, kendati hal itu mendekati tidak mungkin pada saat itu.
Allah Swt Maha Berkehendak, tak disangka dan tak diduga Jum’at malam (malam Sabtu) hujan turun dengan derasnya, sehingga sungai yang tadinya kering menjadi berair hingga bisa dilewati perahu yang membawa jenazah dan rombongan sanak keluarga yang mengiringi jenazah Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari. Dan pada hari Sabtu, 14 Dzulqaidah Tahun 1375 Hijriyah dengan suasana yang penuh khidmat jasadnya dimakamkan di samping makam orang tuanya KH. Abdu Shamad di Kalampaian berdekatan dengan Datuknya Syech Muhammad Arsyad Al Banjari.
Semoga Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari yang kita cintai ditinggikan derajatnya disisi Allah SWT.
(copy by Al ikhlas)

Jumat, 16 Maret 2012

Sang Maestro Lagu Kasidah PROF. H. AHMAD BAQI

Kenal Lagu ini  “Selimut Putih “

Bila Izrail datang memanggil
Jasad terbujur di pembaringan
Seluruh tubuh akan menggigil
Terbujur badan dan kedinginan
Tak ada lagi gunanya harta
Kawan karib sanak saudara
Jikalau ada amal di dunia
Itulah hanya pembela diri
Janganlah mahu dikenang-kenang
Engkau digelar manusia agung
Sedarlah diri tahu diuntung
Sebelum masa lkerenda diusung

Datang masanya insaflah diri
Selimut putih pembalut badan
Tinggal semua yang dikasihi
Berbaktilah hidup sepanjang zaman

Lagu ini sempat membuat heboh di Malaysia  tahun 1974  dimana saat itu Radiao TV Malaysia melarang secara Nasional memutar Lagu tersebut .Lagu karangan  Ustaz Haji Mohammad Ghazali Hasan (51 tahun), Ketua Mubaligh Islam Sumatera Utara, ( 1902 ) dan Prof Ahmad Baki anak seorang ulama terkenal di Medan  sekaligus menata musiknya (Aranger) ) ,.Lagu ini dinilai menakutkan dan membuat bulu kuduk merinding  dan membuat orang tidak semangat hidup .Pelarangan ini membuat banyak orang protes karena menganggap hal itu tidak masuk akal ,tapi kerajaan malaysia tetap dengan sikapnya .Ditahun 1990an  lagu di rekam ulang oleh Nasyd Nada Murni ( kemudian berganti menjadi Raihan dan Saujana )  dari Kelompok harakah Al Arqam di Malaysia .
Siap kedua tokoh yang membuat heboh kerajaan Malaysia saat itu?
Dia adalah tokoh agama sekaligus tokoh seni tanah Melayu- Medan ( Sumtera Utara)Lagu  itu sangat terkenal di tahun 1970an terutamanya peminat lagu Kasidah (sekarang Nasyd) yang berisikan lirik-lirik da’wah.  Duet ini adalah Ustaz Haji Mohammad Ghazali Hasan (51 tahun), Ketua Mubaligh Islam Sumatera Utara, ( 1902) dan Ahmad Baki putra Abdul Majid, Mufti Kesultanan Deli dan seorang guru ngaji .Bersama  Grup Al Suraya yang ia dirikan  dengan Vokalis Asmidar Darwis menjadi Grup Kasidah Modern yang banyak penggemarnya saat itu  .
 Maestro Seni tanah Melayu  kurang dikenal di Negaranya sendiri tapi ia tidak peduli malah ia membela tumpah darahnya .Katanya  “lebih baik hujan  batu dinegri sendiri dari pada hujan emas dinegri orang (sangat Nasionalis )
Tapi “lucunya “  Ahmad Baqi lebih dihargai di negeri orang daripada negeri sendiri. Ahmad Baqi mendapat gelar Profesor Honoris Causa di bidang musik dari Pemerintah Malaysia tahun 1978. Gelar itu diberikan Datuk Asri, Menteri Besar Malaysia, setelah lagu “Selimut Putih”, yang bercerita tentang kematian dan membuat merinding seantero pelosok ranah Melayu, pertama kali dikeluarkan tahun 1977. Delapan belas tahun kemudian, tepatnya di tahun 1995, pemerintah Malaysia memberinya gelar Datuk yang diberi oleh Menteri Besar Sabah. Dua tahun sebelum wafat, ia diberi gelar ASDK (Ahli Setia Darjah Kota Kinabalu) oleh kerajaan Sabah Malaysia (1997). Kali itu, Ahmad Baqi yang lahir pada 17 Juli 1922, sudah berumur 75 tahun. Di Brunei, Ahmad Baqi ditawari untuk tinggal di sana. Fasilitas apa pun akan diberikan pemerintah Brunei bila Ahmad Baqi mau menularkan ilmu dan berkreasi di negeri kaya minyak itu. Tawaran itu ditampik Ahmad Baqi dengan halus kepada Awang Haji Tua, seorang pengurus Kerajaan Brunei yang datang kepadanya pada 1982. Ahmad Baqi sendiri datang ke Brunei ketika Sultan Brunei, Hasanal Bolkiah sedang berulang tahun yang ke-37. “Lebih baik hujan batu di negeri daripada hujan emas di negeri orang,” kata Ahmad Baqi waktu itu. Tidak ada satupun yang bisa mengukur kadar nasionalisme yang dimiliki Ahmad Baqi. Maestro musik padang pasir dunia asal Mesir, Ummi Kaltsum pun mengetahui sosok Ahmad Baqi. Pesuling itu juga meminta Ahmad Baqi untuk mengajar musik padang pasir dan pindah ke Malaysia. Ahmad Baqi menolak mandah. Tapi Mesir tetap memperhatikan Ahmad Baqi. Universitas Al Azhar, Cairo, Mesir, memberinya hadiah berupa Ganun, alat musik petik khas Mesir yang mempunyai 78 senar. Ganun itu diserahkan di kampus Universitas Islam Sumatera Utara. Ganun itu dikuasai Ahmad Baqi hanya dalam waktu setahun. Itu di samping keahliannya memainkan dengan fasih alat musik lain seperti biola, gambus, dan akordion. Seribu Lagu
Ahmad Baqi sendiri dikatakan anaknya mengaku mempunyai patron dan akar musik padang pasir dari Mesir. Akar Mesir rupanya tidak mudah untuk dicerna oleh personil musik Ahmad Baqi sendiri. Zubeiruddin, pemain keyobard Ahmad Baqi, mengaku masih susah untuk membawakan lagu “Al Wathan (Negeri)”. “Musiknya asli diambil dari Mesir,” kata Zubeir.
Lagu-lagu Ahmad Baqi memang kental dengan unsur religi, terutama ruh Islam. Simaklah lirik “Selimut Putih” yang fenomenal itu, Bila Izrail datang memanggil Jasad terbujur di pembaringan Sekujur tubuh akan menggigil Sekujur badan akan kedinginan
Tapi, kontemplasi yang dilakukannya bukan hanya dari segi pemahaman terhadap kandungan Islam. Optimisme disertai pengendalian diri juga digariskan dalam lagu-lagunya. Dengarlah dalam lagu “Cita-cita” yang dipopulerkan Hasmidar (Asmidar, red) Darwis tahun 1970.( di Kutif dari beberapa sumber )

Husin Hendy /Rep

Rabu, 14 Maret 2012

PROVIL PEMILIK BLOG

Pemilik Blog ini Yayasan Asakinah Selumit Pantai
Penulis Blog ini “Husin Hendy “
Pekerjaan, Pegawai Negri Sipil (PNS) daerah
Staf Bagian Dokumentasi dan ke humasan
Lembaga,Sekretariat DPRD Tarakan
Pengalaman bekerja lainnya
1.Wartawan dari tahun 1999 / 2007
2.Penulis Blog /Web
3.Memiliki 3 Blog
Aktivitas lainnya
1.Ikut mendirikan Yayasan Assakinah Selumit Pantai
2.Sekretaris Majlis sillatuhrahmi Guru-guru TPQ ( Taman Membaca Al Qur’an )
3.Pendiri TPQ Al Hikam
Hobiku
1.Membaca dan Menulis
2.Traveling

Prestasiku
1.Pernah Juara II Kejuaraan Pidato se Kota Tarakan saat sekolah ( 1988)
2.Pecipta tokoh Cartoon “si Sadau “pada Media Tarakan Pos
3.Cerita bersambung, 3 sekawan (jurnalis selengean )
4.Novel Perjuangan “Ngungsi “ (tentang pengungsian warga Tarakan saat perang dunia
ke II.) Ditulis tahun 2001/belum diterbitkan
5.Novel Pendidikan “Negri ats Awan “ kisah sekolah darurat yang didirikan oleh TKI di Malaysia
(ditulis tahun 2003 / belum diterbitkan )

Aktiviats lainnya
1.Mengajar mengaji ( Murid 40 orang /santri )

Beda Gaji Guru Malaysia dan Indonesia

Lain Indonesia, lain pula di Malaysia. Jika di Tanah Air gaji guru masih banyak yang minim, tetapi tidak di Malaysia. Di Negeri Jiran itu, gaji guru mula berjumlah 1.405 RM ditambah tunjangan rutin 340 RM. Totalnya sekitar Rp 4.941.222,33. Hal itu diungkapkan Atase Pendidikan Kedutaan Besar Malaysia Dato' Paduka Junaidy Abu Bakar saat peluncuran Kongres Guru Indonesia 2010 di Sampoerna School of Education Building.

Total gaji ini diberikan kepada guru muda lulusan Diploma 3 yang baru mengajar. Guru muda ini berada di grade DGA 29. Di tahap akhir grade ini, gajinya bisa mencapai Rp 10.682.685,36. Jika guru juga naik golongan atau grade, gajinya pun akan naik hampir Rp 2 juta.
Dalam kelompok guru lulusan D-3, ada tiga tingkatan, yaitu grade DGA 29, grade DGA 32 dan grade DGA 34. Ketika guru naik pangkat di akhir grade 34, gajinya bisa mencapai hampir Rp 12 juta. Itu baru guru lulusan D-III.

Beda lagi dengan para guru dan dosen lulusan S-1 dan S-2. Dalam lima grade, rentang gajinya dari 1.695 RM plus 550 RM atau sekitar Rp 6.343.799,17 hingga 8.860 RM plus 2.200 RM dengan total hampir Rp 39 juta.Selain gaji pokok ini, mereka juga berhak memperoleh tunjangan-tunjangan lain, seperti tunjangan perumahan sebesar 180 RM, laptop gratis, dan pinjaman mobil. Para guru dan dosen juga memperoleh insentif khusus jika mengajar mata pelajaran seperti Bahasa Inggris atau mengajar pelajar cacat.

Bagi mereka yang tinggal di kawasan pinggiran dan mengalami kesulitan transportasi juga memperoleh tunjangan antara 500 RM sampai 1.500 RM serta dana cuti belajar.
Tentu saja, para guru boleh tenang. Pasalnya, indeks taraf hidup pun hanya berkisar 750 RM-1.500 RM. Maksimal hanya terjadi di kawasan Bandar. Kesejahteraan ini pun berlaku pula bagi para guru swasta. Hanya bedanya, lanjut Junaidy, di Malaysia jarang terdapat sekolah swasta.

"Enggak ada beda guru pemerintah dan swasta. Justru kesejahteraan guru pemerintah lebih baik daripada guru swasta. Jadi enggak banyak sekolah swasta di Malaysia. Hanya banyak di Kuala Lumpur," tambahnya.
Kapan ya Indonesia bisa seperti itu? (kmp/erw)

PERBEDAAAN ANTARA PAUD INDONESIA DAN MALAYSIA

Ada perbedaan dalam penerapan kurikulum antara Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Malaysia dan di Indonesia. Di Malaysia, kurikulum yang diterapkan dalam pengajaran mengacu pada empat pilar yang direkomendasikan oleh UNESCO, salah satu badan PBB yang mengurusi masalah pendidikan.

Empat pilar tersebut antara lain; learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live together. Sementara, di Indonesia sistem kurikulum yang diterapkannya masih berdasar pada tiga pilar saja, minus learning to live together. Pada pola tiga pilar tersebut, proses belajar mengajar pada umumnya masih terkotak-kotak, lebih bersifat akademis teoritis.

Hal ini disampaikan dosen pengajar Pendidikan PAUD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung (FKIP Unila), Nenden Theresia di ruang kerjanya beberapa waktu lalu. Nenden juga dikenal sebagai praktisi pendidikan yang memiliki kemampuan dalam membaca dan menerapkan fungsi ilmu psikologi pada anak.

“Pola kurikulum PAUD yang diterapkan di Indonesia membuat anak-anak hanya duduk diam memerhatikan guru bicara dan menerangkan suatu hal,” tukasnya. Padahal, menurutnya, dengan cara begitu anak-anak akan sulit berkembang karena cenderung bersifat pasif sewaktu diberi pelajaran.

Lain halnya dengan pola empat pilar yang diterapkan. Pada pola itu, anak-anak turut dilibatkan dalam kegiatan belajar mengajar. “Misalnya dengan cara diajak berinteraksi dan memainkan peranan tertentu dalam beberapa objek yang dipilih sebagai sarana pembelajaran,” tutup dosen yang kerap mengisi seminar-seminar PAUD ini

Sumber:  fisip-admniaga.unila.ac.id

Selasa, 13 Maret 2012

3.600.000 / TAHUN UNTUK GURU MENGAJI DI TARAKAN

Guru ngaji  yang  berada di Kota Tarakan dapat tersenyum manis dan duduk dengan  tenang .Ini dikarenakan setiap guru ngaji mendapat bantuan Pemkot Tarakan  sebesar  Rp.3.600.000,-/ tahun .Ini  berlaku untuk guru mengaji yang tergabung dalam Majlis Silatuhrahmi Guru TPQ  Kota Tarakan  (MSGT) maupun yang tergabung dalam BKPMRI Kota Tarakan . 

Ketua MSGT Kota Tarakan Sabirin Sanyong.M.si  mengatakan usaha untuk membantu para guru mengaji di Tarakan sudah berlangsung lama.Dan di tahun 2010 setiap guru mengaji mendapat suntikan dana pertahun sebesar 3.600.000,.Ini menurut dia terhitung besar bila melihat daerah lain yang memberikan bantuan insentif  ala kadarnya.
 Wakil Ketau DPRD Tarakan ini juga mengatakan bahwa semua pihak harus berterima kasih kepada pihak pemerintah yang mengalokasikan anggaran untuk para pahlawan baca tulis Al Qur’an ini  .

Sementara  itu anggota   Komisi II bidang pendidikan  DPRD Tarakan Syamsudin Arfah S.pd mengharapkan semua guru mengaji sesering mungkin menguatkan komfetensinya.Karena Guru mengaji sering berintraksi dengan al Qur’an maka kemampuan membaca dan penguasaan tajwit harus mendapat prioritas .Ini penting karena untuk mendapatkan santri Qur’an lulusan TPQ  yang mumpuni.


BANTUAN 2 JUTA UNTUK GURU PAUD

   Tahun 2012 ini pemerintah memberikan bantuan kepada 60.000 orang guru PAUD jalur nonformal. Besar bantuan adalah sebesar Rp. 2 juta per orang per tahun. Guru PAUD yang dapat menerima adalah guru PAUD pada kelompok bermain (KB), tempat penitipan anak (TPA) dan satuan PAUD sejenis (SPS). Jumlah yang diberikan pada tahun 2012 ini meningkat dibandingkan bantuan yang disalurkan pada tahun 2011 yaitu sebesar 44.879 orang. Dari segi jumlah dana yang diterima pada tahun 2012 juga meningkat (Rp. 2 juta), dibandingkan tahun 2011 yang sebesar Rp. 1,2 juta orang per tahun.

Bantuan kepada guru PAUD jalur pendidikan nonformal ini bersifat insidental dan tidak mengikat sesuai dengan kemampuan anggaran pemerintah sebagai upaya peningkatan motivasi dan dedikasinya dalam pelaksanaan tugas. Artinya penerima pada tahun ini tidak mendapatkan jaminan untuk mendapatkan pada tahun berikutnya. Bantuan disalurkan melalui rekening bank yang bersangkutan oleh Dinas Pendidikan Provinsi 

Biasanya guru PAUD nonformal berstatus guru yayasan atau sejenisnya yang penghargaan atas pengabdiannya sebagian besar masih belum optimal. Sehingga adanya pemberian bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. Adapun tujuan pemberian bantuan bagi guru PAUD KB/TPA/SPS ini adalah untuk (1) Meningkatkan mutu, (2) memberikan penghargaan, (3) meningkatkan motivasi dan dedikasi, (4) meningkatkan kinerja, dan (5) meningkatkan layanan pendidikan.dalam satu kali pencairan.
Adapun kriteria calon penerima bantuan adalah sebagai berikut:
  1. Penerima dana bantuan Guru KB/TPA/SPS harus memiliki NUPTK. Bagi Guru KB/TPA/SPS yang belum memiliki NUPTK wajib mengisi formulir NUPTK dan dilampirkan surat keterangan dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota bahwa yang bersangkutan dalam proses pengajuan diri untuk memperoleh NUPTK.
  2. Telah melaksanakan tugas sebagai Guru pada Kelompok Bermain/Taman Penitipan Anak/Satuan PAUD Sejenis (Taman Pendidikan Al-Qur’an plus PAUD, Sekolah Minggu plus PAUD, Pos PAUD) minimal satu tahun secara terus menerus (diutamakan Guru KB/TPA/SPS yang lebih lama melaksanakan tugas/mengabdi di Lembaga PAUD) yang dibuktikan dengan surat keterangan dari lembaga PAUD yang bersangkutan.
  3. Melampirkan foto kopi KTP/surat keterangan domisili yang masih berlaku.
  4. Melampirkan foto kopi rekening bank yang masih aktif atas nama pribadi dengan identitas sesuai KTP.
  5. Melampirkan surat keterangan jumlah peserta didik dari pimpinan lembaga. Pemberian dana Bantuan di utamakan bagi Pendidik yang memiliki jumlah peserta didik minimal  10 orang.
  6. Melampirkan foto kopi ijazah pendidikan terakhir (minimal SLTA).
  7. Melampirkan surat keterangan bahwa yang bersangkutan tidak berstatus sebagai PNS (bukan PNS).
Kuota nasional sebanyak 60.000 orang didistribusikan ke provinsi berdasarkan proporsi jumlah guru PAUD. Penetapan kuota provinsi ditetapkan oleh Direktorat PPTK PAUDNI sebagaimana tercantum dalam tabel di atas. Kuota kabupaten/kota ditetapkan secara proporsional berdasarkan jumlah guru KB/TPA/SPS di tiap kabupaten/kota oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan diajukan kepada Direktorat PPTK PAUDNI.
Data yang digunakan untuk menentukan calon penerima bantuan adalah berbasis data NUPTK. Verifikasi data penerima bantuan tahun 2012 dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi berkoordinasi dengan P2PNFI/BP-PNFI/BPKB/UPTD sejenis, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, S

Sertifikasi Guru PAUD Jalur Pendidikan Nonformal?

Konsep pendidikan anak usia dini (PAUD) terpadu adalah memadukan satuan pendidikan anak usia dini jalur pendidikan nonformal (kelompok bermain, tempat penitipan anak/TPA dan satuan PAUD sejenis) dan jalur pendidikan formal (Taman Kanak-Kanak/TK) ke dalam satu kelembagaan. Namun keterpaduan ini bisa menyisakan masalah, terutama terkait dengan masalah pendidik. Hal ini disebabkan guru TK selama ini masuk dalam skema sertifikasi guru. Sedangkan pendidik kelompok bermain dan TPA belum masuk dalam skema sertifikasi guru.
Mengacu pada UU nomor 14 Tahun 2005 guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dan kepada mereka inilah program sertifikasi guru diberlakukan, bukan belum pada guru pada PAUD satuan pendidikan nonformal (kelompok bermain/TPA).
Kenyataan di lapangan, pendidik PAUD jalur nonformal oleh anak-anak dan masyarakat juga dipanggil dengan sebutan guru. Demikian pula jika merujuk pada Permendiknas nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, pendidik pada jalur pendidikan nonformal terdiri atas guru, guru pendamping dan pengasuh. Sebutan guru bagi pendidik PAUD yang memenuhi standar kualifikasi dan kompetensi guru sebagaimana diatur dalam Permendiknas nomor 16 Tahun 2007. Sedangkan pendidik PAUD yang belum memenuhi kualifikasi disebut sebagai guru pendamping.
Sementara itu pembentukan lembaga PAUD terpadu merupakan upaya untuk meniadakan dikotomi antara PAUD jalur pendidikan formal dan PAUD pendidikan nonformal. Disamping itu, PAUD Terpadu dirilis pemerintah guna meningkatkan angka partisipasi dari 56 persen pada saat ini menjadi 75 persen pada 2015. Upaya yang dilakukan bekerjasama dengan pemerintah daerah, ormas perempuan hingga pemilik taman kanak-kanak (TK). Saat ini lembaga PAUD terpadu sudah mulai tumbuh dan berkembang.
Bahkan ada beberapa daerah yang sudah meregulasi lembaga PAUD terpadu dalam peraturan bupati/walikota.
Namun demikian upaya yang baik ini bisa menyisakan persoalan, yaitu adanya kecemburuan antara guru TK dan guru PAUD nonformal. Kondisi ini sudah ditengarai adanya upaya memasukkan guru PAUD jalur pendidikan nonformal ke dalam kelompok guru TK oleh lembaga PAUD yang diselenggarakan oleh masyarakat. Hal tersebut sebagai upaya untuk menghilangkan kecemburuan di antara keduanya.
Pihak Dinas Pendidikan Kabupaten/kota pun dalam hal ini juga berhati-hati dalam menanggapi persoalan ini. Kondisi akan berbeda jika menyangkut guru TK yang berstatus sebagai PNS karena mereka ada di basis data dinas sejak awal. Guru TK swasta diberi ruang dan hak yang sama dengan guru TK PNS dalam program sertifikasi guru. Hal inilah yang bisa memicu adanya upaya memasukkan guru PAUD ke dalam program sertifikasi guru. Padahal guru PAUD menurut UU Nomor 14 Tahun 2005 tidak bisa dikategorikan guru (jalur pendidikan formal) yang kemudian diikutkan dalam program sertifikasi. Sementara itu dalam Permendiknas nomor 58 Tahun 2009, jelas bahwa pendidik PAUD jalur pendidikan nonformal juga disebut sebagai guru jika sudah memenuhi kualifikasi.
Persoalannya, jika diloloskan bisa memicu persoalan hukum, namun jika tidak diloloskan akan menimbulkan kecemburuan karena dalam satu lembaga PAUD terpadu.Kondisi ini perlu diantisipasi oleh berbagai pihak dengan membuat terobosan kebijakan untuk mengurangi kesenjangan kesejahteraan antara guru TK dan pendidik PAUD pada lembaga PAUD terpadu.
Misalnya dengan memberikan tunjangan atau bantuan kepada pendidik PAUD jalur pendidikan nonformal. Namun demikian upaya untuk memasukkan guru PAUD ke dalam program sertifikasi tetaplah terbuka mengingat sudah diakui dengan sebutan guru dalam Permendiknas nomor 58 Tahun 2009, hanya masih diperlukan perangkat peraturan lagi yang menegaskan guru PAUD nonformal dalam skema sertifikasi guru.

PASOKAN GAS BERKURANG , PLN TARAKAN BYAR PET

Masyarakat Kota Tarakan gerah  pasalnya penerangan yang menjadi sumber daya pendukung aktivitas  akhir-akhir ini  mengalami permasalahan.Seperti yang pernah berlaku beberapa waktu lalu dimana PLN Tarakan sebagai lembaga penyedia energi listrik di Tarakan beralasan bahwa tarif dasar listrik menjadi “biang kerok”  terjadinya byar pet.Alasan itulah menjadi senjata bagi PLN Tarakan untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah agar setuju dengan kenaikan TDL. 

Saat itu setengah terpaksa pemerintah dan DPRD Tarakan setuju dengan mengeluarkan Perda baru No  03 tahun 2003 yakni Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 05 Tahun 1998 Tentang Pajak Penerangan Jalan. Salah satu pasalnya merubah harga TDL yang dinilai terlalu kecil daripada sebelumnya .          

Tapi kemudian isi Perda tersebut kedalawursa dan perlu mendapat revisi baru lagi dan kemudian diperkuat dengan MoU yang berisi kesepakat saling kerja sama  antara PLN dan PT MEDCO sebagai penyedia Gas sebagai bahan dasar pembangkit listrik PT PLN Tarakan .

Belum berjalan lama Perda no.01 tahun 2010 kembali PLN Tarakan mengalami krisis sekian kalinya .Dan PT Medco  dinilai sebagai bingkerok karena berjanji menyediakan 4,4 mmbc tapi ternyata hanya dapat memenuhi sebsr 3,7 mmbc.

“Jadi karena kurangnya pasokan gas, kami harus mematikan listrik hingga 5 atau 7 mega,”kata Dirut PLN Tarakan Sandhika Alfiano saat Hearing dengan DPRD Tarakan dan Tim Peduli Kota Tarakan tanggal  2 Maret 2012 lalu.

Sementara itu Ketua DPRD Tarakan EffhendiDjuprianto SH pada media mengatakan sebaiknya semua pihak mengerucutkan masalah  ketitik pencarian Solusi .Dan berharap tidak mengembangkan masalah  awal menjadi msalah baru lagi.Tuntutan Masyarakat melalui Tim Peduli Masyarakat Kota Tarakan sangat logis,katanya.Hal terkait byar per yang terlalu sering terjadi dan belum jelasnya solusi yang menjadi prioritas dalam menangani masalah ini.”Tapi alhamdulillah titik terang sudah ada terlihat “tambahnya lagi.Apa lagi PT MERCO sebagai patner PT PLN Tarakan  berjanji memenuhi kuota  yang disepakati  yakni angka 4,4 mmbc.
Sementara itu Walikota Tarakan H Udin Hiangio mengharap Duet PLN-MEDCO serius melihat keluhan warga PAGUNTAKA.Tidak saja sekedar di dengar tapi berusaha mencari solusi.
   Perwakilan Mahasiwa Muhamad Samir menghendaki  Undang-undang kelistrikan No. 30 tahun 2009, yang di dalamnya menyebutkan konsumen dalam hal ini masyarakat berhak mendapatkan ganti rugi apabila tidak mendapatkan haknya sebagai konsumen listrik  dipenuhi.
“Karena warga tarakan berada dalam lingkaran tersebut sebaiknya ganti rugi menjadi kebijakan PLN”ujarnya mewanti-wanti.
Supa’ad Hadianto SE  dari Komisi III juga senada dengan  perwakilan mahasiswa agar hal itu menjadi perhatian juga.
Terpisah, Dirut PLN Tarakan Sandhika Alfiano menyetujui keinginan itu dan melakukan hitungan sesuai aturan yang berlaku .Bila hal ini selesai ganti rugi yang diamanatkan uu  kelistrikan   akan segera direalisasikan . 


REPORTER ; HUSIN HENDY


Senin, 12 Maret 2012

YAYASAN ASSAKINAHTARAKAN QURBAN DIHARI KE DUA


TARAKAN - Yayasan As’sakinah Selumit Pantai Tarakan mendistribusikan sekitar 400-an kantong plastik berisi daging hewan kurban masing-masing seberat 1 kg kepada 16 RT di Selumit Pantai Tarakan Tengah. Hewan kurban tersebut merupakan hasil kumpulan 42 orang masyarakat berupa 6 ekorsapi dan 4 ekor kambing.

Ketua Yayasan As’sakinah Selumit Pantai Titi  (Latifa) berharap,”Daging kurban yang akan dibagikan pada masyarakat bisa bermanfaat untuk keluarga masyarakat Selumit Pantai. Selain itu, kurban juga menjadi catatan sendiri akan meningkatnya pahala dan keimanan seseorang untuk saling berbagi kepadakaumdhuafa.
“As’sakinah sendiri, melakukan penyembelihan hewan kurban pada 1 hari setelah Lebaran Idul Adha 1432 Hijriah. Karena, para anggota dan masyarakat selumit pantai memanfaatkan untuk bersilaturahmi kepada kerabat dan keluarganya masing-masing,”ujar Titi Latifa Ketua As’sakinah SelumitPantai.

Latifa berharap, kegiatan kurban pada tahun-tahun berikutnya bisa tetap dilaksanakan dengan jumlah hewan kurban lebih banyak dari kurban tahun ini.
(arsip berita tahun 2011)

WANITA UMNO AKAN DEMO BILA INUL DARTISTA KONSER DI TAWAU

23 Mei 2010 Kota Tawau (Sabah –Malaysia )sempat di hebohkan akan kunjungan Inul Daratista.Saat itu Inul pedangdut yang dikenal dengan goyang ngebornya itu diprotes banyak pihak di Indonesia .Beberapa kalangan mengatakan gerak meliuk inul sangat tidak mendidik (ini diwakil para kalangan agama dan Bang H Rhoma dan pihak lain ada mendukung (kelompok gak jelas ) dengan mengatakan itu seni ,biarin saja dan akan hilang ditelan jaman.

Kalau di Indonesia Inul mendapat simpati dengan banyakannya suara dukungan tapi di Malaysia kususnya di Tawau –Sabah rencana tour inul tidak mendapat dukungan.Saat itu Partai PAS (parta Islam Semalaysia ) yang terkenal menolak keras apa saja yang berbau negatif justru se ide dengan Partai Umno (Partai berkuasa Malaysia ).
Biasanya mereka berdua saling serang dan hampir tidak kompak dalam menyikapi sesuatu hal .Tapi kedatangan inul jsutru menjadikan mereka kompak dan menolak mentah-mentah SANG ratu goyang ngebor . Malahan Umno melalui pergerakan Wanitanya berencana mendemo tempat konser Inul bila kegiatan itu jadi dilaksanakan di Dewan Masyarakat Tawau.

Dalam sebuah konfrensi pers disalah satu Media Malysia (BERNAMA)Hamisa Samad ketua Wanita Umno Kalabakan mengatakan Konser inul dapat merusak akhlak pemuda dan pemudi Malaysia .Dan akhirnya konsel itupun batal seiring kompaknya dua partai ini saling dukung untuk menolak konser Inul daratista.

Minggu, 11 Maret 2012

FOTO KEGIATAN PAUD AZ ZIKRI













                         


 
i


                


   @. Penyerahan hadiah bagi siswa berprestasi PAUD    Az   Zikri  oleh         
                                   ketua Yayasan Assakinah Selumit  pantai, Alamat Jl. Yos Sudarso
                                   Kelurahan Selumit  Pantai.

                          @. Penampilan anak-anak PAUD Az Zikri saat pelepasan siswa
                                   baru tahun 2012 di aula PAUD Az Zikri

@.Guru dan Murid saat perayaan HIMPAUDI Kota Tarakan tahun 2012

    
        @.Az Zahra  Siswa PAUD Azikri saat mengikuti  Lomba Pidato Tingkat PAUD 
          dan SD  di   Mall GTM ( masuk Final dan berhasil masuk 7 besar)









Kemdiknas Akan Kucurkan Dana BOP Untuk 6 Juta Anak Didik PAUD



"Ditjen PAUDNI sedang menyiapkan pelatihan guru PAUD secara besar-besaran yang akan digelar 2012."

JAKARTA (PAUDNI) – Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal, Hamid Muhammad menargetkan sebanyak 6 juta anak yang mengikuti Pendidikan Anak Usia Dini akan memperoleh dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) pada 2012.

Hamid mengatakan upaya ini dilakukan untuk mempercepat layanan. “PAUD sudah menjadi gerakan nasional, sehingga akan dipercepat akselerasinya,” ucap Hamid saat menerima rombongan stakeholder PAUDNI Kabupaten Pandeglang di Kemdiknas, Kamis (7/4). 

Ditjen PAUDNI juga akan merintis program PAUD terpadu. Taman kanak-kanak yang belum memiliki kelompok bermain dan TPA akan didorong untuk menyelenggarakan kedua layanan tersebut. Hamid juga meminta agar PAUD jangan saling berebut peserta didik. Jika di suatu daerah sudah ada TK/KB, maka jangan memaksakan untuk membuka yang baru. “Kecuali kalau daerah itu padat, tidak apa-apa,” katanya. 
Hamid menginginkan agar PAUD yang ada benar-benar berkualitas. “Saya hanya ingin melayani lembaga yang jelas. Kami memberikan block grant berdasarkan kompetensi dan kinerja,” tegasnya. Ia juga mengatakan sedang menyiapkan pelatihan guru PAUD secara besar-besaran yang akan digelar 2012. 

Memacu PKBM
Hamid berharap agar dinas pendidikan dan seluruh masyarakat ikut mengembangkan PKBM. Sebab life skills yang diberikan lembaga pendidikan ini bisa menjadi solusi untuk menciptakan lapangan kerja serta menekan angka pengangguran. Hamid menyebut jumlah pengangguran yang bergelar sarjana masih cukup banyak. Pada 2004 terdapat 585 ribu penganggur bergelar sarjana. Jumlah ini lantas meningkat menjadi 1,2 juta orang pada 2009. “Artinya ini meningkat dua kali lipat dalam lima tahun,” kata Hamid.  

Ia menuturkan, pemerintah akan mendukung pengembangan PKBM, salah satunya melalui pemberian dana block grant. Alokasi tersebut diberikan berbasis kinerja. PKBM yang berprestasi berpotensi memperoleh tambahan dana, sebaliknya yang buruk akan dikurangi. Hamid menyebutkan, ia telah mengurangi alokasi dana untuk sebuah provinsi, dari belasan miliar menjadi hanya Rp 1,5 miliar. Hal ini disebabkan dalam provinsi tersebut terdapat PKBM yang mendapat bantuan tambahan dari pemerintah daerah hingga menjadi Rp 1,5 miliar. “Jumlah ini tidak masuk akal, untuk apa dana sebesar itu,” katanya. 

(Yohan Rubiyantoro/KS)
Sumber : www.paudni.kemdiknas.go.id/news

Selasa, 06 Maret 2012

SEKOLAH ANAK TKI (part I )

Ardi menatap anak-anak sekolah Blok 10 yang asik bermain dihalaman sekolah lewat jendela . Sementara Karim dan Apriansyah asik mengobrol di samping sekolah tanpa terganggu dengan teriakan Murid mereka . Ardi teringat saat ia sekolah pondok di    Miftahul Ulum,desa Kintap Tanah Laut Kalsel.Pemimpin pondok Tuan guru Anang Zuhri yang biasa dipanggil Abah Anang punya semboyan yang selalu diucapkannya kepada para santri dan tertulis besar-besar di depan ponpes miftahul Ulum “Hari-hari adalah lahan dan barangsiapa menanam di dalamnya maka dia akan panen. Pepatah ini menjadi ruh para santri untuk selalu berbuat yang terbaik dalam mengarungi hidup ini.

Makanya ketika ada tawaran untuk menajdi TKI  disalah satu koran nasional ia langsung mendaftar . Saat itu ia berfikir bahwa tidak harus semua lulusan pondok harus jadi ustaz  dan melakukan kebaikan dimana saja sama dengan menjadi seorang ustaz.  Dan ia memutuskan menjadi TKI dan bekerja di perkebunan kelapa sawit.Awalnya nilai gaji yang lumayan besar bila dihitung dengan nilai rupiah yang menggodanya tapi dalam perjalannya jiwa seorang pendidik membayangi perjalannya di negri para Sultan itu.Apa lagi ia melihat secara langsung keberadaan TKI yang berpendidikan rendah dan kadang ada yang buta huruf alias tidak pernah bersekolah   .Demikian juga anak-anak TKI yang jumlahnya  puluhan ribu dengan keadaan tidak berpendidikan ,ini sangat berbahaya untuk masa depan mereka .

 Dan salah satu faktor penggugah ia untuk mati-matian merealisasikan idenya membangun sekolah di Perkebunan itu  adalah faktor tersebut serta  Plang besar yang tertulis di depan Ponpes saat ia mondok dulu. Hari-hari adalah lahan dan barangsiapa menanam di dalamnya maka dia akan panen.Seperti kata gurunya itu bahwa bila hari-hari ditanami dengan kebaikan alias dihabiskan dengan perkara yang bermanfaat  maka pada suatu saat  akan terjadi panen kebaikan pula,demikian juga sebaliknya.Bila hari-hari di hiasi dengan  keburukan  maka panen keburukan pula yang terjadi.

Ardi melihat Wahid salah satu siswa terbaik di sekolah itu dengan tatapan lurus dan terkesan berfikir keras.Wahid ini sangat pintar kecepatannya  menangkap pelajaran  melebihi kawan-kawannya di sekolah Blok 10 itu.Malahan menurut Ardi kemampuannya setara dengan anak kelas  5 SD.Ia tidak perlu dua kali mengajari Wahid rumus-rumus  matematika. Ia langsung paham dan mampu mengembangkannya sendiri.Demikian juga kemampuan membacanya  yang sangat lancar padahal Wahid baru 8  bulan mengecapi pendidikan di perkebunan itu.

Keberadaan Wahid dan kemampuannya itu  kadang membuat Ardi  sedih  dan memancing ia untuk berbuat sesuatu.Ya memang ia harus berbuat sesuatu untuk anak-anak TKI sekolah darurat Blok 10 dan kususnya Wahid yang  jenius.Kalau mereka semua terpendam saja di perkebunan ini  maka akan sia –sia pendidikan yang mereka usahakan  dengan susah payah dan lenyap pula bakat jenius Wahid.    

Menggapai Matahari, menerjang Pelangi

  

Sinat matahari bersinar dari ufuk timur dan memecah kesegala arah dan awan-awan kecil yang berarak seolah melintas dihadapan sang Dewa pagi menjadikannya indah.Ya keindahan dipagi minggu Felda Umas Tawau Sabah (Malaysia ) .Sementara itu Pelangi pagi membentuk setenga bulatan terbentang diatas rumah penduduk Umas Blog I Felda umas ,sebuah pemukiman yang berada di perkebunan Kelap sawit . Sayup-sayup terdengar siulan burung-burung gereja yang melakukan antraksi dengan memanfaatkan kelincahan tubuh dan kemampuan terbang yang fantastis.

Kebun kelapa sawit yang terbentang ribuan hektar di Utara Tawau itu sebenarnya milik pemerintah Malaysia seperti BUMN di Indonensia . Bedanya di Malaysia kebun kelapa sawit ini dikelola dengan menajemen handal dan dengan sistem tertentu yang menjadikan pengelola kelapa sawit yang semuanya warga Malaysia menjadi makmur .Tiap pekerja di Felda mengelola 15 Hektar Sawit serta dukungan perumahan dan kemudahan mendapatkan kendaraan.Makanya jangan heran sekitar 200 pekerja di Felda yang biasa disebut dinegri jiran itu dengan dengan nama PENEROKA makmur bukan kepalang .Rumah Modern dengan nilai 200 juta sampai 5000 juta berseleweran di pemukiman ditengah kebun sawit itu.Tiap rumah memilki sedikitnya 2 mobil dan di dikung 1 sampai 2 motor roda dua.

Nah....diujung pemukiman warga atau di Selatan jalan utama pekerja Felda Umas tawau itu berdir sebuah sekolah yang mirip kandang ayam milik TKI yang bekerja disana.Sekolah ini didirikan beberapa TKI yang peduli dengan pendidikan anak-anak Tki dikawasan perkebunan.Ide mendirikan sekolah yang awalnya mereka sebut dengan nama sekolah darurat Blok 10 karena berada di Blok 10 Felda Umas itu dimulai oleh Ardi salah seorang penanggung jawab pekerja TKI di Blok 10.Ini merupakan respon akan keluhan para TKI yang kesal dengan para anak-anak mereka yang tidak dapat membaca dan berhitung .

Kemudian dilakukan rapat  dengan beberapa orang tua yang se ide dan kemudian dilaporkan ke MandorHamid salah seorang pemilik  kebun diblok 1 tapi selalu dijadikan panutan para TKI .Ini sangat beralasan karena Mandor hamid selalu membantu para TKI  dari Blok mana saja .Dan Mandor Hamid  tidak sungkan membantu keuangan bila dibutuhkan.Jadi Mandor hamid seperti orang tua mereka di perkebunan itu .Tempat mengeluh,tempat minta tolong dan sampai meminta  tempat mengutangpun mereka ke Mandor hamid .
Dan perkiraan mereka bahwa Mandor Hamid mendukung ternyata benar adanya.Mandor Hamid mati-matian meloby pihak Pimpinan Felda umas agar keinginan para TKI dikabulkan  .Dengan berat hati dan sedikit menabrak aturan menejemen Felda menyetujui dengan satu syarat bangunan jangan dibuat permanen tapi sederhana saja .Alasan menejemen Felda belum ada aturan yang membolehkan para TKI memilki sekolah sendiri.
Dan menejemen Felda berjanji akan menjaga kerahasiaan sekolah itu selagi para TKI tidak melanggar kesepakatan yang dibuat.Dan jadilah sekolah darurat Blok 10 yang keberadaannya  jauh didalam perkebunan untuk menjaga kerahasiaan  dan dengan fisik yang sangat sederhana sekali.Ukurannya 4 X10 dengan lantai semen ,dinding kayu dan atap seng.Walau sederhana para TKI sangat berterima kasih dan antusias orang menyekolahka anaknya di sekolah darurat Blok 10 luar biasa .Sekitar 70 anak usia sekolah mendaftar dengan pariasi umur  antara 7 sampai 12 tahun.

Dan pesan pengurus Felda agar  kata cik gu digunakan untuk memanggil seorang pengajar, walau terkesan aneh ditelinga Ardi ia setuju saja yang penting mendirikan sekolah tidak dilarang .Apapun keinginan pejabat di Felda selama hal itu masih positif dan tidak mengganggu proses pendidikan maka ia akan “AMIN”saja  . 

Kemudian bersama Mandor Hamid ia melaporkan sekolah itu ke Konjen Indonesia di Tawau dan sekaligus memohon dukungan .Dan Konjen RI di Tawau merespon dengan memberikan buku-buku sesuai permintaan Ardi .Keinginan Felda menggunakan kata cikgu untuk memanggil seorang gurujuga  tidak dipermasalahkan pihak Konjen.Yang nomor satu anak-anak kita dapat belajar ,dukung Konjen indoneia di Tawau.
Tahun 2002  menjadi sejarah TKI di Felda Umas Tawau karena  saat itulah   anak-anak mereka mengecap bangku sekolah dengan pasilitas apa adanya dan digawangi oleh trio Pahlawan pendidikan para TKI yakni Ardi sebagai kepala sekolah dan di dampingi  oleh Karim serta Apriansyah sebagai guru.




SEKOLAH DARURAT BLOK 10

Ardi menatap anak-anak sekolah Blok 10 yang asik bermain dihalaman sekolah lewat jendela . Sementara Karim dan Apriansyah asik mengobrol di samping sekolah tanpa terganggu dengan teriakan Murid mereka . Ardi teringat saat ia sekolah pondok di    Miftahul Ulum,desa Kintap Tanah Laut Kalsel.Pemimpin pondok Tuan guru Anang Zuhri yang biasa dipanggil Abah Anang punya semboyan yang selalu diucapkannya kepada para santri dan tertulis besar-besar di depan ponpes miftahul Ulum “Hari-hari adalah lahan dan barangsiapa menanam di dalamnya maka dia akan panen. Pepatah ini menjadi ruh para santri untuk selalu berbuat yang terbaik dalam mengarungi hidup ini.
Makanya ketika ada tawaran untuk menajdi TKI  disalah satu koran nasional ia langsung mendaftar . Saat itu ia berfikir bahwa tidak harus semua lulusan pondok harus jadi ustaz dan ia memutuskan menjadi TKI dan bekerja di perkebunan kelapa sawit.Awalnya nilai gaji yang lumayan besar bila dihitung dengan nilai rupiah yang menggodanya tapi dalam perjalannya jiwa seorang pendidik membayangi perjalannya di negri para Sultan itu.Apa lagi ia melihat secara langsung keberadaan TKI yang berpendidikan rendah dan kadang ada yang buta huruf alias tidak pernah bersekolah   .Demikian juga anak-anak TKI yang jumlahnya  puluhan ribu dengan keadaan tidak berpendidikan ,ini sangat berbahaya untuk masa depan mereka .
 Dan salah satu faktor penggugah ia untuk mati-matian merealisasikan idenya membangun sekolah di Perkebunan itu  adalah faktor tersebut serta  Plang besar yang tertulis di depan Ponpes saat ia mondok dulu. Hari-hari adalah lahan dan barangsiapa menanam di dalamnya maka dia akan panen.Seperti kata gurunya itu bahwa bila hari-hari ditanami dengan kebaikan alias dihabiskan dengan perkara yang bermanfaat  maka pada suatu saat  akan terjadi panen kebaikan pula,demikian juga sebaliknya.Bila hari-hari di hiasi dengan  keburukan  maka panen keburukan pula yang terjadi.
Ardi melihat Wahid salah satu siswa terbaik di sekolah itu dengan tatapan lurus dan terkesan berfikir keras.Wahid ini sangat pintar kecepatannya  menangkap pelajaran  melebihi kawan-kawannya di sekolah Blok 10 itu.Malahan menurut Ardi kemampuannya setara dengan anak kelas  5 SD.Ia tidak perlu dua kali mengajari Wahid rumus-rumus  matematika. Ia langsung paham dan mampu mengembangkannya sendiri.Demikian juga kemampuan membacanya  yang sangat lancar padahal Wahid baru 8  bulan mengecapi pendidikan di perkebunan itu.
Keberadaan Wahid dan kemampuannya itu  kadang membuat Ardi  sedih  dan memancing ia untuk berbuat sesuatu.Ya memang ia harus berbuat sesuatu untuk anak-anak TKI sekolah darurat Blok 10 dan kususnya Wahid yang  jenius.Kalau mereka semua terpendam saja di perkebunan ini  maka akan sia –sia pendidikan yang mereka usahakan  dengan susah payah dan lenyap pula bakat jenius Wahid.    
Sambi berfikir berlahan ia melangkah menuju ketempat karim dan apriasyah dn melemparkan senyum khas seorang ardi  ,bersahabat dan  enak dipandang.
“lagi mikir apa “ucap ardi sambil menepuk pundak Karim dengan logat Melayu Sabah
“  ini  cik gu Ardi ,fikir tentang anak-anak kita nih”balas Karim sambil menyapu pandangannya ke arah para murid sekolah darurat Blok 10.
“sekarangkan mereka ni masih ditahun pertama dan kita mesti fikir langah kedepan agar pendidikan mereka tidak berhenti smapi dengan membaca dan menulis”sambungnya lagi sambil menunggu reaksi  diwajah Ardi.
“aku juga berfikir seperti itu  cikgu “balas Ardi sambil menatap satu persatu wajah teman seperjuangannya itu .   
“kita tidak boleh hanya sebatas mengajari mereka tunjuk ajar (mengajar) seperti nih...?kita kena berjuang lagi agar status mereka nih sama dengan sekolah lain yang ada di Indonesia “
Kedua sahabat seperjuangannya itu menatap lekat wajah Ardi ada tekat disana dan ada rasa optimis  yang mewarnai kalimatnya.Selama ini mereka mengenal Ardi sebagai seorang yang tangguh dalam berbagai hal.Tekatnya kuat dan pendiriannya tegas dan yang hebatnya ia tidak mudah berubah.Ketika saat ia menceritakan ide hendak mendirikan sekolah di kawasan perkebunan itu mereka yakin hal itu pasti wujut,karena karakter Ardi yang pantang menyerah tadi.     Nah..ketika ia melontarkan hendak mensejajarkan anak-anak TKI yang belajar di Blok 10 dengan anak-anak yang sekolah di indoensia mereka optimis hal itu pasti diperjuangkan Ardi.
“kira-kira apa rencan cikgu “tanya Apriansyah  sambil melirik ke arah ardi dan karim secara bergantian .
Ardi menarik napas panjang dan matanya menatap ke atas seolah-olah melihat sesuatu disana,Kepalanya mengangguk-angguk kecil kemudian melingkar kedua tanganya kebelakang tubuhnya .
“2 hari lagi aku akan jawab pertanyaan itu”balas ardi sambil mengembangkan senyumnya yang sangat menarik.Kedua temannya inipun tersenyum dan melontarkan kalimat serempak “kita pasti bisa “


RUMAH PANJANG


Dua buah rumah panggung panjang dengan ukuran 10 X 25 Meter  dan dibentuk berpetak-petak mirip rumah sewa di Indonesia. Inilah rumah TKI Blok 10 walau sederhana tapi terlihat sangat rapi dan dihalamannya terlihat sebuah warung kecil serta taman bunga  yang tersusun rapi.Ada juga tempat bermain yang terbuat dari alat sederhana seperti ayunan dan ada Ban yang disusun berlapis 5 dimana anak-anak di rumah panjang itu sering bermain disitu.
Di sudut kanan  rumah ada sebuah bangku dengan ukuran besar yang biasa diduduki para TKI bila sedang istirahat kerja.Tapi kali ini yang duduk disitu ada Wahid siswa terpintar di Bloka 10 ,Mahmud dan Walijo.
“Hit aku dengar engkau punya cita-cita jadi presdien “tanya Mahmud sambil memainkan sesuatu ditangannya .
“ya lah...jadi presiden itu hebat,dapat bantu orang tua ,dapat beli kereta (mobil )     dan dapat beli rumah besarrr sekali “ jawab Wahid dengan aksen melayu Sabah seraya l membentangkan tangannya seolah menggambarkan betapa besarnya sesuatu yang ia ceritakan itu.
“presiden itu apa hit ? apakah ia seperti kepala kampung “tanya Walijo .Wahid yang masih berumur 11 tahun itu menatap ketas dengan kepala miring seolah berfikir keras .
“seperti itulah ,kepala kampung,kan.....apa yang kepala kampung  cakap orang-orang semua ikut “
“Wuihhh bagus cita-citamu,nanti kalau jadi presiden engkau beli kereta juga ya..? balas Walijo
“sudah tentu ..? dan engku berdua boleh sama ikut “
“engkau pula Mud mau jadi apa bila besar nanti “tanya Walijo kepada Mahmud .
“Kalu aku nak jadi pemain Bola sepak “jawab Mahmud sambil memperagakan pemain bola mengiring dan menendang Bola .
“Hebat.....nanti masuk TV lah...”
“iyelah..akau nak masuk Squad Harimau Malaya “katanya lagi sambil membayangka ia bermain dengan tim kesebelasan Malaysia .
“Kamu pula Jo nak jadi apa “tanya Wahid
“aku nak bantu babapku sajalah..kasian dia bekerja sendiri menjolok (menusuk ) kelapa sawit .Mamaku tidak sempat bantu pula,sibok  memasak.....heheheh”ucapnya  dengan aksen lucu.
“betul juga engku jo,kita kena bantu orang tua yang sudah bertungkus  lumus  ( susah payah) bekerja dari pagi kepetang  ,penat (letih )  pula tu..”sambung Mahmud .
“Hid kalau jadi presiden bisa jugakah engkau bantu babakmu menjolok Sawit “
“akukan presiden ? mana boleh menjolok , aku suruh orang lain saja bantu    babaku .Kepala kampung kita cik Sukri saja tidak  pernah jolok buah  ,apalagi aku presiden ..?
“Jadi ..presdien tidak boleh jolok buah kah......”
“tidak boleh ..? ia bekerja di pejabat (kantor ) punya anak buah banyak...sekali”
“Okelah...ya..?akupun mau jadi presiden ,engkau presiden pertam dan aku presiden ke dua “ sambung Walijo dengan mimik serius.  
“Iyelah...,engkau jo jadi presiden kedua dan Mahmud jadi presiden ketiga.....”ucap Wahid setengah teriak .
“eigh..kalau semua jadi presiden siap pula jadi tukang jolok buah..? tanya Mahmud dengan mimik lucu dan keheranan.
“kita suruh si Syamsul ,si mail dan si Baim saja jolok buahh..?
“hahahahah hebatlah engkau hid “
 Dari samping kiri rumah panjang  muncul  cik gu Karim ia sebenarnya dari tadi mendengar pembicaraan ke tiga muridnya sekaligus anak dari temannya di Blok 10. Saat Mahmud mengatakan hendak menjadi pemain bola dan mengimpikan  masuk Timnas Harimau Malaysia ia tersenyum kecil.Bagaimana caranya jadi pemain bola lalu kemudian  ikut Tim Nasional Malaysia kalau ia dan  ayah karim pak  Masdar adalah TKI.Mimpi ditengah hari alias disiang hari   ,jauh panggang dari api atau mirip punguk merindukan bulan,mustahi dan lain sebagainya.
“hai  anak-anak Assalamulaikum ..? sapa karim sambil bergabung dikumpulan tiga sekawan ini .
“Waalaikumsalam ..Hai cik gu karim ..? jawab Wahid sambil bergerak sedikit untuk memberi ruang  kepada cikgu Karim duduk diantara mereka .
“kalian cerita apa tadi..?”tanya cik gu karim sambil menyapu rambu Wahid dan Walijo .
“Ini hah...cerita pasal  cita-cita..?jawab Mahmud cepat
“hoh..baguslah tu..? apa cita-cita kalian ,cerita sedikit ? “tanya cik gu Karim dengan dialeg Melayu semenanjung.
“Kalau akukan..mau jadi presiden cik gu..?jawab Wahid
“hoh..baguslah tu..”
Hah  macam apa pula kau jo..”
“aku .,,? Mau jadi presiden kedua “
“presiden kedua...? Presiden  pertamanya siapa..? “tanya cik gu Karim sambil mengerutkan kening di iringi senyum kecil.
“Wahid ! ,katanya jadi presiden  bisa seperti Kepala Kampung “
“Kepala kampung..?” berkerut dahi  cik gu karim lagi mendengar  jawaban cepat Walijo .
“Iyelah, kepala kampung cik gu..? ,karena kepala kampung tidak perlu jolok buah dan punya  opis (kantor ) besar..”tambahnya lagi dengan nada sedikti lucu ditelinga karim .
“Ada –ada saja kalian ini hah..kamu pula Mud ,mau jadi apa bila besar nanti “
“Pemain Bola sepak ,nanti masuk TV dan bisa masuk Squad Harimau Malaysia  kan..?
“heheheheheh ,hebat.. kamu punya cita-cita ,cik gu sokong kalian “
Karim tersenyun kecut  mendengar ocehan ketiga bocah itu dan fikirannya langsung berkelana .Sangatlah wajar anak-anak bercita-cita tinggi tapi untuk mereka yang berada di Kebun kelapa Sawit milik Kerajaan Malaysia itu apakah wajar berfikiran seperti itu. Status sekolah mereka saja tidak jelas dan merekapun mencipta kurikulum sendiri .Pemicu berdirinya sekolah itu saja hanya di dorong agar anak-anak mereka dapat membaca ,menulis dan berhitung ,habis.
Ide berilyan Ardi hendak mensejajarkan sekolah  blok   10 dengan sekolah yang berada di Indonesia merupakan pemikiran yang mulia.Tapi ide itu menghendaki kerja keras dan pantang mundur  dalam memperjuangkannya.Mudaha-mudahan ide ardi tidak saja melekat di pemikiran tapi ia  bisa wujutkan dengan bentuk fakta ,ya..mudah-mudahan..

 
 
Tukang Kredit    

Walau berada di perkebunan yang dikelilingi ribuan hektar  kelapa sawit keberadaan TKI di rumah panjang tidak asing-asing amat dengan teknologi atau alat penunjang kegiatan dapur para TKI.Karena ada padagang asal Pakistan yang menawarkan segala macam barang yang diperlukan. Mulai dari alat dapur seperti panci,rinjing,setrika sampai kulkas dapat diperoleh para TKI lewat cara kredit.Pedagang asal pakistan sama juga statusnya dengan TKI hanya saja mereka lebih banyak bergerak dibidang perkreditan barang yang biasa disebut  di Malaysia dengan istilah sistem ccm. Kegiatan mereka tiap hari menyebar kesegala  penjuru untuk menawarkan barang mereka.Dan pembayarana juga menggunakan sistem harian.Jadi kalau ada yangmengambil barang dengan jumlah tertentu maka sudah dapat dipastikan ia akan mendapat kunjungan pedagang Pakistan tiap hari untuk membayar.Selisih haraga barang  dengan sistem kredit ala Pakistan memang sangat tinggi.Harga asal 50 ringgi bila dikreditkan menjadi 100 ringgit.
Tapi para TKI tidak memikirkan hal itu yang penting mereka dapat memiliki TV,peralatan dapur dan sepeda motor maka semua dianggap angin lalu saja .Kalau untuk sepeda motor biasanya  majikan yang memberi refrensi apakah layak atau tidak mendapatkan motor.Dan motor hanya dapat digunakan di dalam kebun alasannya simple karena TKI tidak dapat memiliki surta-surat kendaraan.
Dipinggir jalan menuju Blok 112 pedagang Paskistan langganan TKI  Blok 10 sedang menawakan barang d engan beberapa TKI.
“Abang joned,ambillah ini barang ..? harga murah saja..? dan pembayaran awal percuma (gratis )”kata Ahmad Ghulam padagang Pakistan yang selalu mengenakan jubah besar .
“Hah..ini barang bagus kah..? apa tidak  cepar rosak “tanya jonet sambil memegang sebuah tape rocorder bermerek Sanyo.
“Manalah...  abang joned ,ini  barang baguslah....,tidak mahal ..?
“ kalau begitu saya ambil yang ini aja   Ghulam,berap harga”
“inikan harganya 100 Ringgit ,kalau yang satu ini pula 80 Ringgit..,mana satu yang abang suka pe..ambi ( ambi saja ) ’kata Ahmad Ghulam  dengan logat semenanjung “
“  Ini saja murah “ujar Joned sambil menunjuk tape recorder  yang berharga  80 Ringgit’
“Oke ini barangnya..,mou  apa lagi...”tawar ghulam
“sudah lah ghulam  nanti tak larat (mampu ) pula ku membayarnya   “
“tadak lah seperti tu abang ,buah lagi banyak dan duit..juga banyak”rayu Ghulam dengan nada berirama khas India
“SudahLAH  Ghulam ni aja ku ambil” elak jonet  Jonet sambil menyeluk kantungnya dan mengelurakan aung 30 ringgit.
“haiii tadak pakai uang mukalah...ambi saja “
“Iyelah akupun tau itu..? ini untuk 3 bulan   pembayaran ..Ghulam”
Oh..begitukah..heheh  cantek abang  ( hebat) ,kalau begini aku punya pembeli aku suka sangat “Jonet tersenyum melihat respon Ahmad ghulam,Memang pedagang kredir barang asal Pakistan paling hebat merayu,Makayua di kawasan Sabah kususnya tawau hampir mayoritas pedagang keredit berasal dari Paskistan .
Dari arah kiri jalan muncul Makmur Yah Wahid ia berjalan sedikit tergesa dan mendekat kearah Ghulam .
“assalamualaikuk Gulam...lama tak tampak” tegur Makmu
“Waalaikum salam hah  cik makmur ,mau ambil barang lagikah..”
“ah...tidak mau bayar uang bulan lalu ,terlupa pula aku membayar “
“Akupun tau bah...,banyak buah kan jadi sebok”
 “heheheh ada –ada saja kau Ghulam ,ini aku mau tanya, meja belajar itu sudah adakah ‘tanya  pak Makmur sambil memberi uang kepada padagang asal Pakistan ini .  
“ Ya ada ..? eigh..sore nanti aku antar langsung kerumah saja ya..?
“Hah baiklah tu..anakku si Wahid tertanya –tanya pula ia dengan janji aku”
“iyelah cik makmur dan harganya 200 ringgit 10 bulan bayar ,jadi...mo ambil”
“Tadak apa –apa saye ambi je (saya ambil saja ) “ jawab pak Makmur dengan eksen melayu semenanjung.
“hah..joned ambil tape ya,,? Tegus pak Makmur kepada Joned anak pak Sabran  yang berumur 25 tahun .
“iyalah pak cik ,untuk hiburan..? penat bekerja harus releks lah”jawab Joned sambil mengelus-elus tape recordernya .
“Oh ya  aku dengar buah di kawasan Blok 15 banyak ya,,?
“Betul itu pak cik ..? bagus-bagus pula semua  buahnya ..? aku fikir mereka panen rezeki nih”
“Begitulah kebesaran ALLAh kan..,beberapa bulan lalu buah mereka ada  yang curi dan sampai sekarang tidak ada yang tau  para pencuri itu. Inikali mereka untung banyak ....bukan”
“Aha pak cik oh ya.. pak cik apakah dengar tentang anak  Om Patrik “
“Hah mengapa pula ,ada hal barukah ..?
“AHA pak cik ,anak om Patrik  si  Manus  hilang.. “
“  Hilang..!!!!!! hilang cam mana pula “ Pak Makmur Kaget matanya membelalak lebar .
“Pulang sekolah ia tidak ikut kawan –kawannya ia jalan sendiri ke blok 11.Saat itu  si Walijo bertanya mau kemana ia  dan si Manus menjawab ia disuruh ke rumah pak cik   Ramon .Nah lepas tu ia tidak pulang –pulang dan samapi sekarang pun ia tidak muncul dirumah “
“Sudah dittanya ke Om Ramon “
“sudah lah..? tapi om ramon bilang  si manus tidak  kerumahnya pulang sekolah kemaren “     
“hhahh ada apa cerita ..?tanya Ghulam
“Anak om Patrik  dari kemarin ndak pulang-pulang kerumah “
“hahhhhhh kita mesti cari ..? itu anak “
“iyelah.. Gulam banyak yang tolong cari tapi belum bertemu”
“Bagaimana di Gereja ST Maria di Blok 20 ,Om patrik dan selalu bersembayang di gereja itukan..?
“Iya pula ..? nanti aku bagi tau om patrik,terikasih   pak cik makmur aku pulang dulu Assalamualaikum "
“Waalaikum salam “jawab ghulam dan Pak Makmur sambil melihat langkah Jonet.
  
 
TABUNGAN
Ruang kelas 1 A Sekolah darurat Blok 10 tempak tenang sementara cik gu karim sedang memegang sesuatu di tangannya.
“ini apa anak-anak sekalian”katanya sambil mengangkat sebuah kaleng susu .Mata murid  IA semua melihat ke arah benda yang berada di tangan cik gu Karim .Raud wajah mereka berkerut dan ada yang termiring –miring seolah –oleh serius  melihat barang tersebut.Sementara itu cik gu karim menyapu semua wajah muridnya.
“Ayo......sapa bisa jawab”pancingnya  lagi.
“Ck gi saya “salah seorang muruid menangkat tangan.Terdengar suara kasak-kusuk diantara murudi kelas IA .Pasalnya yang mengangkat tangan adalah Saidi  salah seorang      murid yang dinilai kurang cerdas dalam memahami pelajar .Dan ia merupakan salah satu murid yang sampai sekarang belum lancara membaca dan sering salah membedakan M dan N dalam pengucapan.Kata membaca ia lapa dengan ucapan menbaca.Makanya raut muka lucu dan tersenyum yang tertahan tampak jelas di wajah mereka.
“Wahhh hebatlahkau di....’sambar Walijo yang disabut kekehan beberapa teman lainnya.
“Anak-anak diam dulu biar kita dengar jawaban Saidi”kata cik gu Karim
“anu..cik gu eigh.........tin (kaleng ) susu..? jawaban saidi memecah tawa para murid kela IA ,Walijo terbaha-bahak hingga muncrat air liurnya.Mahmud yang berada di sampingnya kaget segera menghindar cepat dengan wajah lucu.
“diam...
Diam anak-anak.......diam dulu”suara nyaring cik gu karim     membuat suara gaduh menjadi berkurang .
“Saidi....ini memang tin atau dalam bahasa Indonesia namanya kaleng tapi bukan itu yang cik gu maksut”
“Iyelah kau ni Saidi, kalau itu jawabannya ,hah mudah sangat..?”potong Matheus ,anak pak Corlus yang terkenal suka usil.
“sudah..,Saidi jawaban mu betul..?tapi bukan itu yang cik gu maksud,oke murid-murid sekalian siapa yang paham ”
“Anu cik gu..eihg..tin.. aduh apa tadi namanya oh ya...kaleng itu untuk buat lampu cik gu”sambar Wati salah satu murud perempuan di kelas IA. Kembali terdengar suara ribut  diantara para murid .
“oke..diam semua........diam y,,? Kita lanjutkan ini namanya Kaleng atau kita kenal dengan nama Tin di Malaysia .Kaleng ini akan cik gu  buang isinya “kemudian cik gu karim membuat lubang di sisi kiri dan kanan kaleng susu itu dengan potongan yang sangat rapi.Kemduain ia euarkan susuknya di gelas lalu ia bersihkan kaleng itu dengan air yang memang ia telah sediakan .setelah membersihkannya degan air lalu ia guncang 0guncang dan kemudian ia buang ke luar jendela .
“Nah...kaleng ini sudah kosong dan punya lubang di kedua sisi atasnya,ayo siap bisa jawab ,apa nama benda yang cik gu pegang ..?
“saya ..”balas Wahid sambil mengancung kan tangannya
“Olek......hid apa pula jawaban engkau “
“Tabungan..cik gu...”kembali terdengar kasak-kusuk  mendengar jawaban Wahi
“Benar kamu Wahid ini adalah tabungan ..”semua murid terdiam mendengar jawaban cik gu karim”.
Wajah cik gu karim kembali menyapu wajah para murid nya tampak mimik keheranan dan seolah menunggu jawaban .
“ini pertamanya kaleng lalu jadi tabungan “cik gu karim mengeluarkan uang satu ringgit  logam dan memasukannya ke dalam kaleng.
“dan jadilah kaleng ini sebuah tabungan “melongo wajah para Murid kelas IA .
Cik gu karig berjalan mendekat meja paling depan dan meletakan 5 buah kaleng susu menjajarkannya di salah satu meja murid .
“Kalau kaleng  susu ini isinya  semua uang bagaimana   menurut mu eigh..Walijo “tunjuk cik gu karim ke arah Walijoa
“banyaklah uanglah..”
“Kamu Mahmud “
“ya...kalau kaleng itu isi uang semua maka saya akan kaya ?”terdengar suara tawa mendengar jabawan Mahmud.
“Kalau kamu Hid ..”
“Kalau saya punya kaleng susu maka saya akan jadikan tabungan untuk menyimpan uang “
“anak-anak sekalian  setiap rumah di Perkebunan ini harus punya kaleng dan kalau bisa sebanyaknya .Lalu kaleng –kaleng itu kita isi dengan uang ,seberapa banyak boleh..?dan bila sudah terisi semua maka itulah uang kalian semua .Kemudian kaleng susu itu cik gu karim angkat  tinggi-tinggi.
“dengan menabung secera berkala (rutin ) maka kita punya uang banyak dan kita bisa beli apa saja termasuk membeli baji dan trutama buku-buku untuk belajar”
“siapa yang suka membantu orang tuanya..”mendengar kalimat cik gu Karim semua anak-anak mengangkat tanganya tinggi-tinggi.Tapi Saidi tidak angkat tangan ia diam saja di tempatnya .
“Hai Saidi  engkau tak suka bantu orang tuamu..”
“malas lah cik gu ,babapku suka marah-marah dan selalu jewer telinga kami “ucapanya dengan rasa tidak bersalah .   cik gu Karim mendekat ke arah Saidi lalu memegang dan menyapu kepala Saidi ,”kamu banyak-banyak sabar ya..”kemudian ia kembali melihat dan menyapu para muridnya .
“Cara membantu orang tua adalah ME-NA-BUNG..? dengan menabung kita belajar berhemat dan tidak royal.Tau royal..royal itu adalah suka belanja  atau mengambur-hamburkan uang .Uang yang kalian simpan atau tabung akan menjadi banyak.Ada   pepatah yang mengatakan”sedikit sedikit menjadi bukit yang yang artinya apapun yang dilakukan walau tidak banyak tapi ianya selalu (sering ) dilakukan maka ia akan menjadi banyak juga “Lalu Cik gu karim  menceritakan salah seorang tokoh penemu lampu pijar Thomas Alv Edison.Dengan bahasa bercerita yang enak dan dengan kemampuan bercerita  cik gu Karim yang baik yang mengisahkan ke uletan Alva Edison  saat menemukan lampu pijar.Awalnya ia kesulitan dan selalu gagal tapi ia tidak mundur .Karena Thomas Alva Edison adalah orang yang tidak mudah menyerah.Ia terus melakukan percobaan-percobaan dan akhirnya ia berhasil di percobaan ke 999.Makanya kita harus belajar dengan ke uletan atau kesabaran seorang Alva Edison .Ia pantang menyerah dan terus berusaha sekuatnya sehingga kita dapat membaca saat malam  hari dan masih banyak lagi kegunaan lampu lainnya . Tapi yang penting dari itu adalah kesabara,Demikian juga menambung dalam kaleng ini .Kita harus  sabar      dan jangan mudah bosan memasuka uang logam kedalam kaleng ini. KALENG ini seperti lampu pijar ia akan membantu kita semua bila “kaleng ini penuh dengan uang “

UPACARA BENDERA

Jam Menunjukan pukul 07:30 sinar Mentari  yang yang secara berlahan merangkak naik dari tidurnya  mulai  menyapa  pagi.Burung gereja berakrobatik memamerkan  kelincahannya sementara itu dedaunan yang malam tadi dibasahi embun mulai berkilaun laksana mutiara tersentuh sinar sang dewa siang.
Sementara iu dihalama sekolah darurat Blok 10 murud sekolah itu sedang berbaris dengan rapi.Dan di sudut kanan barisan tampak 3 guru pejuang pendidikan diperkebunan  itu berdiri dengan tegap.Ada pancaran kegembiraan disana dan  bulu kuduk mereka seakan merinding dipagi itu.
Setelah 9 bulan berdiri  baru pertama   kali ini mereka melakukan upacara bendera dengan  menyanyikan sebuah lagu yang sudah beberapa minggu diperintahkan untuk dihapal  para pelajar.Lagu tersebut adalah lagu karangan pejuang Kemerdekaan  dijalur seni yaitu  Wage Rudolf Soepratman.
Lagu ini sempat membuat pelajar sekolak darurat Blok 10  kelimpungan untuk  menghapalkannya .Misalnya Abdul sani dari Blok 12  yang belum lancara membaca dan kebetulan kedua orang tuannya juga tidak dapat membaca .Ia mondar mandir  meminta bantuan untuk menghapal teks lagu yang sering membangkitkan semangat untuk berjuang itu.Sementara itu Wahid dan Walijo sempat membuat kedua orang tuannya mengerit dahi karena waktu mereka habis hanya untuk menghapal teks lagu tersebut dan berusaha menyamakan nada lagu itu dengan nada yang cik gu Karim  ajarkan .Ada yang hapal teksnya tapi nadanya jauh panggang dari api  alias “hancur”.Malahan Walijo sempat menggunakan nada lagu “madu dan racun “dari Ari Wibowo  salah satu koleksi lagu lawas bapaknya.Memang Darto bapak   Walijo ini penggemar lagu lawas tahun 80 an itu  sehingga ketika merantau menjadi TKI  ke MaLaysia tahun 1987 lagu yang beli disalah satu pasar di Jember ia bawa juga .Ia memang  merawat betul kaset itu denagn baik dan selalu menyetelnya kalah ia kelelehan bekerja sehingga Walijopun hapal lagu tersebut .Dan lucunya kadang mereka berdua selalu menyanyikan lagu itu  kalau lagi gembira.Nah..nada lagu Indonesia  raya ini sering menyebrang ke nada lagu Madu dan racun itu .   Walau agak kesusahan akhirnya ia mampu menghapal teks lagu itu dan dengan nada yang betul .
Lain lagi cerita Corlus yang asli orang papua nadanya lucu sekali saat latihan d engan Wahid dan Mahmud sehingga sering membuat keduanya tertawa .Tapi akhirnta mereka hapal juga teks lagu dan nadanya sekalian .
Tampak santi dengan mengenakan seragam merah putih dan mengenakan songkok hitam hasil pinjaman kepada bapaknya berada di hadapan seluruh pelajar.Iapun MENGANGKAT KEDUA TANGANNYA DAN  memberik aba-aba untuk memulai menyanyikan lagu Indonesia raya .Sementara itu Mahmud ,Wahid dan Aziz siap –siap menaikan bendera sang saka merah putih ditiang bendera yang terbuat dari sebilah kayu sepanjang 3 meter. Lalu kemudian terdengar berkumandang lagu Indoensia raya buat pertama kali  di perkebunan Felda umas tawau Sabah .Berlahan berdera merah putih merangkak naik dan seirama dengan lagu Indoensia raya yang di nyanyikan pelajar sekolah darurat  Blo  10.Merinding bulu kuduk  ke tiga guru blok 10 ini mendengar lagu yang di nyanyikan para pelajar .Tanpa terasa air matanya menitik keluar dan ada tarikan napas berat mewarnainya .Sementara itu Karim tak kuasa menahan haru ,ia berusaha tidak  menangis dan ia menggigit bibirnya kuat-kuat agar keharuannya tidak tumpah.
Hanya Apriansyah yang tidak dapat mengawal perasaan air matanya tumpah dan ia menahan agar tidak keluar suara rintihan dari mulutnya.Terbayang masa –masa lalu dimana saat itu masih sangat  mudah dan bersekolah di Samarinda   .Keriangan seorang pemuda yang bebas terbang seperti burung camar .Upacara  Bendera yang biasa mereka lakukan tiap senin pagi     kadang mereka anggap hal biasa termasuk saat sang saka merah putih merangkak naik keujung    tiang bendera .Saking tidak ada rasa bangga dengan sang saka tak urung mereka bermain-main ala anak sekolahan .Hal itu tampak jelas terbayang di wajah Apriansyah laksana sebuah layar besar yang mempertontonkan masa –masa ia  bersekolah dulu saat di Indonesia .Dan ternyata sebuah bendera berwarna merah putih yang dikibarkan pelajar-pelajar di Blok 10 mampu membangkitkan rasa nasionalis Apriansyah.Betapa untuk mengibarkan sebuah bendera mereka harus susah payah meyakinkan  perusahaan perkebunan .    Dan menunggu jawaban pihak perusaahn butuh waktu lama yakni sekitar 8 bulan .Pihak perusahaan menganggap perlu ada koordinasi terlebih dahulu dengan pejabat di Kuala Lumpur terkait keinginan para TKI.Tapi bagaimanapun trio guru perkebunan ini memakluminya karena memang belum ada dasar aturan  membangun sekolah untuk anak-anak TKI  .Pejabat di Felda umas memang sangat berhati-hati dalam hal ini, mereka takut apa bila menyetujui ide para TKI tanpa melakukan koordinasi maka bila terjadi suatu hal mereka bisa disalahin.Walau cukup lama menunggu akhirnya lagu INDONESIA RAYA berhasil dikumandangkan dipagi yang sahdu itu.
Bukan trio guru itu saja yang  terharu tapi semua para pelajar terhipnotis dengan lagu INDONESIA RAYA yang baru mereka dengar  dan hapalkan .Walau mereka tidak pernah ke tempat tumpah darah kelahiran orang tua mereka dan tidak pernah tau betapa perjuangan para mujahid kemerdekaan saat membela sang sangka Merah Putih .Tapi meraka menyanyikan lagu itu dengan bersemangat seolah semua tenaga mereka curahkan untuk menyanyikan lagu itu .Ketika bait teks lagu, Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Seolah ada dorongan yang kuat dan bertenaga menghendaki mereka mengeluarkan tenaga menyebut teks tersebut.Trio ini tambah merinding mendengarnya terutama Ardi yang dari tadi berusaha sekuatnya menahan keharuan. 
Berlahan dan pasti sang saka merah putih itu pun sampai  dipuncak tiang  bendera dan bersamaan dengan itu bait lagu terakhir “HIDUPLAH INDONESIA RAYA”pun berhenti.
Semua mengeluarkan napas lega ,termasuk Wahid, Mahmud dan Aziz sang pengerek Bendera .Walau hanya berlatih    4 kali dengan dilatih oleh  cik gu Apriansyah mereka berhasil menaikan bendera itu tanpa banyak kesalahan .  







 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates