Ratusan Mahasiswa itu kemudian berhenti di depan pagar masuk gedung DPRD Tarakan yang dijaga oleh aparat keamanan.Dalam orasinya mereka sangat kesal dengan prilaku Presiden dan Partai koalisi yang mendukung kenaikan BBM.Mereka menganggap pemerintah berbohong tentang difisit anggaran yang di utarakan Mentri keuangan. Sementara itu dikalangan pemerhati eknomi seperti Kwik Kian Gie ,Faisal Basri dan lainnya mengatakan pemerintah justru untung dengan penjualan migas yang dilakukan .
Sesaat setelah memasuki halalaman DPRD Tarakan mereka langsung melakukan orasi kembali dan meminta anggota DPRD menemui mereka.
Kemudian 4 anggota DPRD mengambil inisiatif menemui Mahasiswa yakni H Fadlan Hamid dari (Fraksi Gabungan) Sabar Santoso.SE ( Fraksi PAN ) H Adnan Hasan Galung ( Fraksi Patriot) dan Ketua DPRD Tarakan H Effhendi Djuprianto.SH ( Fraksi Golkar) .
Didepan Mahasiswa pengunjuk rasa memaksa mereka untuk menanda tangani sebuah brousur yang yang menyatakan mereka menolakk kenaikan BBM. Selain itu mereka juga meminta ijin para wakil rakyat untuk memeriksa ruangan di gedung itu sebagai bukti bahwa benar anggota DPRD Tarakan yang lainnya sedang bertugas diluar Daerah.Dengan seijin para wakil rakyat dan dijaga oleh satuan Kompi Brimob pelopor Mahasiswa memasuki setiap ruangan mulai dari jajaran ketua,fraksi ,komisi sampai ruang staf DPRD Tarakan .
Usai memeriksa ruangan mencari anggota DPRD yang tidak tampak dalam demo itu mereka kembali kehalaman gedung DPRD Tarakan.Lalu dilanjutkan dengan orasi susulan yang mengecam kebijakan kenaikan BBM dan sikap anggota parlemen pusat dan daerah.
Setelah hampir 3 jam menduduki halama gedung DPRD Tarakan para pengunjuk rasa membubarkan diri dengan tenang tanpa menimbulka kerusakan .
0 komentar:
Posting Komentar