Jumat, 14 Oktober 2011


Al Arqam Part 2


Al Arqam Return



Saat sekarang  ini sangat susah sekali mencari suatu lembaga / tempat-tempat atau apa saja namanya , dimana hal-hal positif yang memiliki efek manfaat dunia maupun akherat ditemukan.Kalaupun ada keberadaanya sangat sedikit dan kadang pengelolaanya bersifat reaktif tanpa tersentuh menejemen berkwalitas.Misalnya Majlis taklim yang umumnya di beberapa daerah kebanyakn di motori para ibu-ibu.Semangat  menggali dan  “ingin” mengamalkan ajaran islam tersentuh hanya dengan rutinitas seminggu sekali dengan kwalitas mentor  ( Ustadz/Ustadzah)  ala kadarnya atau dengan hanya di topang dengan kemampuan membaca yang tinggi .Sehingga keberadaan majlis taklim  tersebut keberadaannya tidak maksimal dan   bisa bertahan juga sudah bagus  . Tapi “ebrasi” anggota tidak dapat   dihindari     dan yang bertahan hanya menghandalkan kedekatan emosional dan perasaan tidak enak.
Tanpa memuja firqah yang satu ini saya berpendapat ia mampu menjalan firman “Fiddunnia wal akherat “ dengan sangat bagus.AL Arqam ,lembaga da’wah yang berasal dari Malaysia ini memainkan peran sangat cantik baik dari sisi pengorganisasian .Ia memunculkan sebuah Fenomena baru di awal 80 an dan 90an di Kawasan tanah Melayu / ras melayu ( Malaysia ,indonesia ,singapur,Brunai dan Thailand)
Menggoda  pemuda
Di awal tahun 80 an ia mampu mengisi dahaga para pemuda dan pemudi muslim  yang haus akan nilai-nilai Islam.Semangat yang begitu tinggi dan harapan yang sangat  menunggu respon positif ditangkap dengan indah para pendiri Al Arqam .Sehingga perkembangan Al Arqam   melejit bak meteor dan Malaysia saat itu sangat berwarna Al Arqam. Seperti bila kita berbicara tentang Muhamadiyah maka yang ada di otak kita KH Ahmad Dahlan dan Jogjakarta .Bila bicara NU maka yang muncul di otak kita KH Hasyim Ashari dan Jatim (surabaya ),demikianlah kondisi Al Arqam saat itu  .Pemuda bersorban dan pemudi mengenakan cadar menjadi hal yang biasa saat itu.Dan ditengah arus deras musik rock dan dandanan anak-anak muda meniru barat  .Al Arqam muncul dengan musik religius misalnya Nadamurni dan the Zikr.Lantunan dan  syair lagu para penyannyinya mampu menjadi    idola baru para “pencari tuhan” ini.Jadilah The Zikr dan Nadamurni bak artis yang sangat di elukan para remaja islam yang bersemangat  “mencari Tuhan” ini .Belum lagi “artis” yang menggawangi grup Nasyd itu kece-kece dengan penampilan sorban   dan dandanan rapi membuat Grup Nasyd ini berkibar hingga ke Negera tetangganya.(oh ya usai Al Arqam di fatwakan menyimpang oleh kerajaan Malaysia Agustus  1994,  Nadamurni dan The Zikr ganti baju menjadi Grup Nasyd -Hijjaz-dan Raihan )Tapi kepiawaian mereka “menggod dengan lagu-lagu Religi sangat ampuh  seperti tahun 80 a  . Sehingga lagu –lagu mereka tetap di sukai terutama para “pencari Tuhan ( maksudnya pemuda –pemudi yang tengah bersemangat mempelajari Islam) .Para” pencari tuhan “itu menjadikan lagu-lagu  mereka sebagai lagu wajib untuk penyemangat dan menemani dikala sunyi  .Lihat saja lagu “senyum”dari Raihan,dibawakan dengan sangat indah dan penuh ceriah ,sehingga  pendengar dan penonton terbawa dengan ke ceriaan mereka .  Lagu “anak Yatim “yang menceritakan sejarah Rasulaullah “mengaduk-ngaduk hati”terutama pencinta Nabi Mauhammad.
Dan ada lagi sangat mengiris hati  bila di dengar,lagu Dipondok kecil ( Nadamurni)  ,syair yang menceritakan perjuangkan seorang Ayah ini sehingga mati syahid.Ini kelihatanya ada kaitan dengan setiap anggota Al Arqam menjadi juru da’wah dan bersedia di tempatkan dimana saja .Dan hebatnya seluruh keperluan rumah tangga dan biaya sekolah anak-anak para da’i itu ditanggung oleh lembaga da’wah mereka.Inilah kepiawaian  mereka dalam memenej organisasi sehingga mampu masuk dalam segala arah.

Wanita Al Arqam
Walau dibatasi dengan Furdah( cadar ) wanita-wanita mereka sangat progresif dan inofatif.Hal ini dapat dilihat dari  aktifnya mereka membuat  aktifitas positif dan menghasilkan yakni membuat kue untuk di pasarkan,membuka tempat usaha ,kedai ,tempat menjahit dan pekerjaan yang sesuai untuk wanita.  Agresif mereka berdagang (binis ) sama dengan agresifnya mereka berda’wah.Tidak memandang tempat ,bila ada yang harus di beri peringatan maka mereka langsung dengan aksinya.Dan ini juga yang membuat  keberadaan Al Alrqam meroket bak meteor.”masuk al Alrqam selamat dunia (ekonomi ) dan Akherat  ( belajar Agama )  ,menjadi kata penggoda dan daya magis buat para “pencari tuhan”itu.
Dan memang benar di pertengahan 90 an,mereka begitu besar dari sisi eknomi tercatat ada puluhan Pabrik dan Stasion Pengisian Bahan bakar minyak serta Mini Market mereka miliki saat di puncak ke jayaan.

Kedigjayaan
Para penggerak al Arqam yakin penguatan da’wah harus juga dibarengi penguatan penguasaan ekonomi .Makanya Mereka berasil membangun menara-menara Ekonomi ,berdasarkan data yang
Kami himpun,mereka bukan saja memilki puluhan pabrik, SPBU tapi juga memilki binis dibidang transpot dan alat angkut laut (kapal).Selain itu mereka punya bengkel ,mini market,toko-toko elektronik,kerajinan tangan (Prabot dan kursi) dan Restoran .Dalam bidang pemasaran mereka merekrut pakar-pakar pemasaran atau menyekolahkan pengikutnya mempelajari sistem marketing  yang baik.Makanya jangan heran walau sudah tamat ditahun  1994   ,tapi napasnya masih ada dan terus berlangsung dengan nama-nama lain .Mulai dari Rufaka dan kemudain berganti dengan nama  global Ihwan dengan  jaringan bisnis yang mendunia. Al Arqam dengan napas Global Ihwan  ini terus berkembang di Malaysia dengan cara tersembunyi termasuk di Indonesia .Kalau dulu mereka sangat progresif dengan publikasi tapi sekarang mereka  menghindari publikasi  .Makanya keberadaan  dan perkembangan mereka sangat susah terdeteksi .Tapi mereka seperti virus terus menyebar dan menggapai siap saja dengan kepiawaian anggotanya yang memang sangat “tajir’dalam bidang pengelolaan SDM dan bidang ekonomi.  Istilahnya mereka miskin publikasi tapi kaya aset .Dan bisa saja anda terkaget-kaget ternyata kawan di samping anda ternyata anak buah Ustdz Muhammad Ashari pendiri Al Arqam,bisa aja toh  .

                                                      Husin Hendy / Pembina / Pendiri TPQ Al Hikam ,Tarakan  

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates