Kamis, 27 Oktober 2011

CERDASNYA JAMA'AH MASJID





Jadi jama’ah Masjid juga perlu cerdas ..?
Kok bisa gimana caranya..?
Begini,ada sebuah contoh saat aku lagi Hobi ngerantau tepatnya di Tawau nama pemukimannya (Kampung ) bernama tg Batu Darat .Kira-kira sekitar 6 /sd 7 kilolah dari pusat bisnis kota kedua terbesar di Kota kinabalu ( Malaysia ) itu .Disini ada sebuah Masjid ukuran sedang yang selalu terisi dengan jama’ah yang sedang sholat 5 waktu. Tidak jauh dari Masjid itu ada sekolah yang pengajarnya rata-rata panatik menjalankan aturan Agama ,padahal itu sekolah negri (kerajaan ,bukan pasantren )tapi beberapa waktu kemudian saya dapat informasi bahwa banyak pengajarnya ikut gerakan Islam ( jama’ah Tablig,Rufaka dan PAS).
Nah saya tinggal di tempat itu, lumayan lama dan yang mengesankan di Masjid ini ada sesuatu aktivitas yang sangat patut di tiru . Saat itu 1 hari sebelum lebaran (Idul Fitri ) jama’ah yang selalu melakukan sholat Fardhu berkumpul usai sholat Ashar mereka rapat kilat dan kebetulan aku ikut serta (kebetulan jadi jama’ah Masjid)
Apa yang mereka bicarakan dalam rapat itu..?
Dalam rapat itu mereka memetakan rencana siilatuhrahmi usai sholat Isya melakukan takbir keliling dari rumah kerumah para Jama’ah Masjid .Karena Jama’ah banyak maka di bentuk 3 Kelompok dimana tiap kelompok berisi 10 s/d 15 jama’ah.
(singkat cerita )
Usai sholat Isya kelompok yang dibentuk dan dipimpin oleh jama’ah yang dipercaya dan mulailah perjalanan dimulai .Ketika Kelompok kami yang di pimpin seorang ustadz tiba di sebuah rumah (rata-rata umunya mereka punya mobil) .Dan disana saya kaget karena makanan dengan aneka macam jenis sudah tersedia kami langsung duduk, takbir baca doa’a dan makan.
Usai makan kami lanjutkan perjalanan kerumah jama’ah lainnya tapi masih satu kelompok dan kejadian serupa terjadi kami hanya menemukan makanan di ruang tamu dan beberapa laki-laki yang ternyata kemudian saya tahu adalah anak atau paman jama’ah yang berada dalam rombongan kami .
Coba bayangkan kami berjumlah 10 orang dan tiap rumah di suguhkan makanan serupa ,rendang ,ayam opor ,lemang ,ketupat,buras dan lain –lain .Di rumah ke 5 aku hampir tidak bisa berjalanam (kebanyakan makan heheheh) tapi karena sudah kewajiban “ikut” maka perjuangan terus kulanjutkan .
Dari rumah ke 6 dan ke 10 aku hanya bisa “nonton” redang dan opor ayam dan sekali-sekali menyentuhnya sedikit (orang Kaltim bilang takut kepunan,heheheh)
Apa yang dapat dipetik dengan kejadian ini ?
Hikmahnya adalah kebersamaan jama’ah Masjid adalah utama dan perlu ada perekat yang dapat dijadikan alasan untuk saling sapa dan saling mengunjungi. Yang terlihat sekarang ( mudah-mudahan ditempat kami saja lho ) Saat Sholat saja kompak ikut gerakan Imam.Usai Sholat ada yang langsung pulang ,ada baca doa sendiri –sendiri dan kadang tidak ada tegur sapa sama sekali .
Gak..tau mengap bisa begitu ,seolah yang ramah itu hanya antara Imam dan jama’ah masjid saja sementara antara jama’ah tidak berlaku .
Padahal kalau jama’ah Masjdi itu ibarat perusahaan maka setiap anggotanya pasti saling membutuhkan agar roda kegiatan berputar,tidak cuekan .Saya ingat jaman dulu (saya masih kecil) usai sholat isya jarang jama’ah Masjid langsung pulang mereka sering ngobrol dulu antara mereka dan kadang salah satu jama’ah pulang dan kembali membawa kopi(ane tu sering jadi pengantar kopi ).Dulukan jarang ada ustadz dikampung maka yang di ceritaka tentang kehidupan dan gimana ngerawat anak yang benar (mirif-mirif ngerumpilah heheheh)
Tapi positifnya tiap jama’ah saling kenal dan sangat akrab seperti keluarga sendiri sehingga bila selah satu jama’ah pindah maka terasa sekali kehilangannya demikain juga yang pindah merasa kehilangan dan kadang jalinan ukhuwah itu terus berlanjut dengan cara melakukan kontak via salam atau surat(kalau sekarang SMS lah).
Coba sekarang semua jama’ah keburu mau pulang (senetron handalan lagi nunggu) tetangga disebelah kita sangat jarang kita sapa (silaturahmi) . Hanya lebaran kita bersalam-salaman dan usai lebaran kembali sifat cuek membelengu kita.Tetangga pindahpun kita tidak tau dan tiba-tiba saja rumahnya kosong ,nauzubilahiminjalik .
Kurang lebih begitulah gambaran kita sekarang ?

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates