Kamis, 20 Oktober 2011

Diselamatkan ALLAH

               Saat itu tahun 1997 bulannya saya lupa,tapi tahunnya saya ingat karena hampir tiap hari saya melihat tanggal tersebut,Mengapa ? karena saya berada di luar Negri ,Tawau (Sabah – Malaysia) dan rindu pulang kampung .Terus ..ngapain disana , karena urusan perut ,saya Bisnis Ikan dari indonesia lalu dikirm ke Sabah dan kemudian dikirim ke Kuala Lumpur lewat Pesawat (ini ada kisahnya tersendiri ).

Suatu saat aku lagi menghibur diri pergi ke Pepustakaan umum di Bandar Tawau dan kemudian singgah ke tempat teman yang membuka usaha pijat refleksi.Namanya Ahmad Nur ,asli jawa tapi sekarang sudah menjadi penduduk Malaysia (oh ya dia ini lulusan IAIN ,tapi ogah dipanggil Ustazd) .Ahmad Nur ini berteman dengan Ustadz Ahmaddun seorang da’i asal Indonesia yang memiliki banyak murid di Kota itu.Dan kebetulan aku se Kosan dengan Ustazd yang juga merangkap Imam di salah satu Masjid di Kota perbatasan itu,.

Saya lanjutkan, dari tempat usaha Ahmd Nur ini saya jalan kaki menuju terminal Bis, mau balik ke rumah Ustadz.Tapi alangkah terkejutnya saya ,karena Terminal sudah dikepung oleh aparat gabungan Malaysia .Saya baru sadar ketika sudah masuk terminal.Sebenarnya signal dari ALLAH sudah terasa ketika saya sekitar 40 meter meninggalkan tempat teman.(jarak dari Ahmad Nur ke Terminal adalah 300 meter) .Sekelibat saya lihat ada aparat lalu lalang dan ada rasa kaget dan kemudian saya tepis .Dan ternyata itu signal dari ALLAH bahwa tempat yang saya tuju tengah dikepung gabungan aparat mencari orang asing tanpa surat ( waktu itu disebut pendatang haram)

              Sampai di Terminal awalnya saya tidak sadar ada pengepungan,tapi saya heran kok ke adaan sunyi dan Bis –bis yang berkumpul di terminal pintunya pada tertutup dan biasanya tidak tertutup.Sambil berjalan saya memperhatikan kedalam bis ,ada raut ketegangan disana ,tapi saya masih belum sadar .Saya terus melangkah ,dan saat saya menerobos jalan pembatas menuju kesebrangan jalan tiba-tiba saya melihat kumpulan aparat menangkap pejalan kaki .Dan 20 meter di depan saya terjadi saling tarik dan saling tangkap dan ada yang berteriak minta tolong.Tapi anehnya saat itu saya tidak gugup ataupun bingung . Saya melihat saja kejadian itu tanpa menghentikan kaki melangkah dan beberapa menit kemudian saya baru sadar bahwa saya tidak memilki Pasport . Sedikit ada rasa galau tapi tiba-tiba saya ingat perkataan salah satu ustadz yang rajin membina kami saat masih remaja (sekolah ) .Katanya Sedekah itu dapat membantu saat kita membutuhkan pertolongan (tahun 1999,Ustadz Yusuf Mansur belum terkenal atau barangkali belum berda’wah memperkenal Metode sedekah sebagai wasilah untuk meminta pertolongan ).

               Saya langsung berzikir dan meniatkan pahalanya untuk orang tua dan semua umat Muslim .Sambil melangkah dan menerobos aparat yang menangkap pejalan kaki saya terus berzikir.Dan terjadi ke ajaiban yang belum pernah saya alami selama hidup ini. Aparat itu tidak menggobres (cuek) dengan saya dan asik dengan menangkap orang yang berada di kanan, kiri serta depan saya.Lapal zikir itu seolah menjadi tameng dan menjadikan saya tidak gugub.Ketika 30 meter meningggalkan terminal muncul 3 trak dengan personil polisi mengenakan seragam coklat muda.Mereka berhenti pas 10 meter di depanku dan sebentar aku sempat terpana dan melihat mereka berlompatan dan menyebar menutup area tersebut. Lagi –lagi kekuatan dan ketentuan ALLAh terbukti kembali aku di cuekin dan tidak menegur apa lagi memeriksa ku seperti pejalan kaki yang lainnya.Aku terus jalan lurus dan menghampiri sebuah Box telpon dan berlagak menelpon,sekitar beberapa menit aku berlagak menelpon kemudian aku pergi dari area itu melewati jalan setapak yang menuju jalan besar dan segera pulang.

                 Tapi ada yang lucu ke ajaiban itu baru kusadari beberapa bulan kemudian saat bisnisku agak mengalami troble dan saat aku lagi merenungi makna dari kehidupan.Ternyata ALLAH memberi pelajaran dan mengingatkan keberadaan ALLAH kepadaku yang saat itu lebih bersemangat mengurus dunia dan menomor duakan ibadah .Maksudnya begini ibadah yang kulakukan terkesan rutinitas tidak ada ruh.Mirip anak SD turun sekolah sekedar rutinitas dan mereka tidak mengerti bahwa saat di SD itulah awal masa depan mereka dipertaruhkan.
                Dan Alhamdulillah aku kembali tersadar dan dengan ijin ALLAH semua urusan dunia menjadi urutan nomor berikutnya dibawah urusan ibadah.Sekarang aku menjadi yakin ,seyakinya aku terhadap apa yang berada di depanku .ALLAh Nyata lebih nyata dari barang di hadapanku.Karena ia yang menciptakan barang tersebut.Nyata dari aku sendiri karena ia menciptakan dan menjagaku dari kecil hingga besar .Saya,anda ,saudara dan mereka-mereka itu pun juga dijaga oleh ALLAH.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates